FAJAR.CO.ID -- Kabar mengenai perkuliahan offline yang akan dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada awal semester ganjil atau September 2021 telah sampai ke telinga mahasiswa.
Wakil Rektor 1 bidang pengembangan akademik lembaga, Prof Mardan, mengatakan, semester ganjil akan dilaksanakan perkuliahan tatap muka atau offline.
UIN Alauddin Makassar telah menerapkan perkuliahan online sejak Maret 2020 sampai hari ini Sabtu (27/3/2021).
Sejumlah mahasiswa menyambut antusias terkait diadakannya perkuliahan offline semester ganjil.
“Menurut saya ini merupakan keputusan terbaik, mengingat kalau kuliah online itu membuat para mahasiswa termasuk saya sendiri jadi malas,” ujar Anisa Lusiana yang biasa disapa Ica mahasiswa semester 6.
Dia bercerita tentang pahitnya perkuliahan online. “Kuliah online sebenarnya tidak efektif dikarenakan tidak semua mahasiswa memiliki akses internet yang baik di daerah masing-masing. Sehingga ilmu yang diberikan susah diserap otak. Jadi itulah mengapa saya setuju mengenai perkuliahan offline,” katanya.
Ada banyak yang mendukung mengenai keputusan perkuliahan offline yang akan dilaksanakan pada September 2021.
Zulfa Amani, mahasiswa tingkat 2 perbankan mengaku sangat setuju dengan kuliah offline karena mall dan tempat-tempat umum lainnya sudah beroperasi. "Sedangkan kampus sebagai tempat belajar dan menyalurkan aspirasi masih tutup,” ujarnya.
Dewi mahasiswa tingkat pertama di jurusan Ilmu Falak juga membagikan pendapatnya terkait perkuliahan offline.
"Saya berharap kuliah offline cepat di adakan. Karena saya sebagai mahasiswa baru ingin mengenal kampus, dan saya juga ingin bertemu teman-teman kelas saya, yang selama ini hanya kenal nama dan bertemu secara virtual," ucapnya.
Banyak mahasiswa berharap agar perkuliahan tatap muka segera dilakukan karena pada saat perkuliahan online, terlalu banyak kendala yang dirasakan mahasiswa. (*)
Laporan Yulianti (Mahasiswa UIN Alauddin Makassar)