"Harga yang ditetapkan pemerintah saya kira hampir sesuai prediksi kami yakni dikisaran Rp 350-400 ribu sekali vaksin. Mengingat dunia usaha sudah lama ingin divaksin dan mempercepat prosesnya sehingga aktifitas usaha bisa lebih leluasa lagi karena seluruh karyawan sudah divaksin," imbuhnya.
Tentu kata Yusran, tidak semua pengusaha sepakat dengan harga ini tergantung kualifikasi dan kemampuan pengusaha tersebut khususnya yang terkena dampak covid19.
Apindo tidak mewajibkan kalangan pengusaha untuk ikut serta melaksanakan program ini. Hanya sebatas mengimbau.
"Iya kami hanya menghimbau kepada pengusaha agar yang belum mendapatkan vaksinasi gratis agar bisa mengikuti vaksinasi gotong royong yang disiapkan pemerintah," akunya.
Sampai saat ini, katanya, lima perusahaan besar di Sulsel telah mendaftar dengan jumlah 5.000 karyawan.
"Data perusahaan yang mendaftar sebenarnya via Kadin melalui aplikasi yang disiapkan Kadin. Kalau di Apindo yang kami tahu sekitar 5 perusahaan besar yang mendaftar dengan jumlah sekitar 5.000 karyawan," terang Yusran.
Diketahui, ada beberapa jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi gotong royong ini. Yakni Vaksin Sinopharm, CanSino, dan Moderna. Hanya saja besaran tarif yang ditentukan dalam Kepmenkes tersebut baru vaksin sinopharm.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan rasa aman dan keyakinan untuk kembali beraktivitas, serta kembali menggerakkan roda usaha. (endra/fajar)