Penyelenggara kampanye "Hentikan Olimpiade Tokyo" Kenji Utsunomiya mengatakan ia berencana untuk menyampaikan petisi Jumat dengan 375.000 tanda tangan online kepada penyelenggara Tokyo dan Suga. Dia menyampaikan petisi sebelumnya kepada Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
Presiden IOC Thomas Bach, yang menyadari sistem medis Jepang sedang meregang. Pada Rabu, ia menjelaskan bahwa komite Olimpiade nasional dapat menyediakan "personel medis tambahan" untuk membantu Jepang.
Dia tidak memberikan perincian, tetapi langkah ini juga akan menambah beban komite Olimpiade nasional, banyak di antaranya berjuang untuk memenuhi pedoman untuk memasukkan delegasi ke Jepang. Bach sendiri harus membatalkan perjalanan ke Jepang bulan ini karena virus, tetapi diperkirakan akan tiba di Jepang pada Juli, hanya beberapa hari sebelum Olimpiade dibuka.
Sementara itu, dikutip dari Yahoo Sport, hampir 70% perusahaan Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan atau ditunda. Itu menurut sebuah survei Reuters. Survei itu menggarisbawahi kekhawatiran bahwa Olimpiade akan meningkatkan infeksi virus corona pada saat sistem medis berada di bawah tekanan berat.
Dengan hanya sembilan minggu sebelum Olimpiade, keadaan darurat telah diberlakukan di sebagian besar Jepang hingga akhir bulan untuk mengatasi lonjakan infeksi yang mengakibatkan kekurangan staf medis dan tempat tidur rumah sakit di beberapa daerah.
Program vaksinasi negara juga sangat lambat, dengan hanya 4% dari populasi yang diinokulasi, tingkat terendah di antara negara-negara Group of Seven. Survei Perusahaan, yang dilakukan 6-17 Mei, menunjukkan 37% perusahaan mendukung pembatalan, sementara 32% menginginkan penundaan.