FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Polisi akhirnya bisa menangkap pelaku pembunuhan perempuan telanjang di hotel di Menteng, Jakarta Pusat.
Perempuan tersebut ditemukan sudah tak bernyawa dalam kondisi telanjang dengan kepala tertutup tiga buah bantal.
Pelaku diketahui bernama Aldi alias AA yang berprofesi sebagai satpam sebuah bank.
Aldi mengaku, mengenal korban berinisial IW (31) melalui aplikasi Michat.
Dari komunikasi tersebut, korban membuka jasa BO (booking online), dan disepakati pelaku berminat BO korban.
Aldi pun menyepakati bahwa untuk jasa seks singkat itu ia akan membayar Rp500 ribu.
Akan tetapi, ternyata Aldi tak memiliki sejumlah uang sebagaimana kesepakatan.
“Nggak lama korban tanya minta tunjukkan uangnya, saya hanya menunjukkan uangnya,” ungkap Aldi kepada wartawan.
“Itu ditarik sebesar Rp50 ribu, Rp50 ribu, tapi nggak sesuai Rp500 ribu,” sambungnya.
“Nah, mungkin kata dia ada Rp500 ribu. Setelah itu saya gagahi lagi, abis itu saya main,” ujarnya.
Usai berkencan dengan korban, Aldi kemudian kebingungan karena tak memiliki uang sebagaimana bandrol BO.
Ia bahkan sempat berfikir akan mengambil barang-barang berharga korban tapi urung.
“Dan setelahnya saya kepikiran kalau saya mau ambil barang pasti akan terjadi keributan,” kata dia.
Karena itu, tanpa pikir panjang, ia langsung memutuskan menghabisi korban dengan cara mencekiknya hingga tewas.
“Lalu setelah itu saya kepikiran langsung membunuhnya supaya tidak ketahuan apa rencana saya,” katanya.
Saat itu, Aldi dan IW masih dalam keadaan telanjang. Usai menghabisi korban, Aldi mengaku sangat menyesal.
Paham CCTV
Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto menyebut profesi AA sebagai sekuriti membuatnya paham dengan CCTV.
“Saudara AA ini profesinya adalah sekuriti, sehingga sewaktu masuk hotel ataupun meninggalkan hotel dia sangat aware dengan CCTV,” ujarnya, Minggu (30/5/2021).
Karena itu, pelaku sudah cukup paham dimana kira-kira kamera CCTV diletakkan.
“Jadi dia sudah tau titik-titik CCTV dan menghindarinya seperti apa,” kata Setyo.
Dalam pemaparan barang bukti, terdapat satu helm yang merupakan khas milik ojek online.
Namun Setyo kembali menegaskan bahwa helm tersebut tidak ada kaitannya dengan profesi AA.
“Terakhir, jadi pelaku ini profesinya sekuriti ya, bukan ojol ya,” tekan Setyo.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dalam perkara ini.
Di antaranya, 3 unit handphone, 1 lembar nota gadai handphone senilai Rp5 juta, dan 1 buah jaket warna hitam.
Selain itu, terdapat 1 buah helm ojek online, 1 buah kaus lengan pendek warna abu-abu, 1 buah celana jeans pendek warna biru dongker, 1 buah celana parasit panjang.
Selanjutnya 1 buah tas selempang warna cokelat dan uang uang tunai senilai Rp400 ribu.(int/ral/ruh/pojoksatu)