Kasus Suap Proyek Infrastruktur di Sulsel, Edy Rahmat Minta Jatah

  • Bagikan

Saksi lain yang juga dihadirkan dalam persidangan yakni Direktur PT Cahaya Sepang Bulukumba, Raymond Ferdinand Halim. Dia juga mengaku pernah dititip pesan oleh Agung Sucipto alias Anggu agar menyiapkan dana untuk Edy Rahmat. Bahkan Anggu mewanti-wanti Raymond agar mengingatkan permintaan Edy Rahmat tersebut.

Raymond yang merupakan bawahan Anggu, dimana dia menjalankan anak perusahaan Anggu pun mengaku, tak perlu berpikir panjang, saat mendengar nama Edy Rahmat. Apalagi, sudah ada perintah dari Anggu. "Jadi Pak Anggu minta diingatkan Edy Rahmat kasih, jadi saya ingatkan ke Pak Anggu," bebernya.

Soal dugaan ada uang yang mengalir ke Nurdin Abdullah, Petrus mengaku hanya pernah memberikan bantuan untuk pembangunan sarana ibadah di Kawasan wisata Pucak, Maros yang merupakan proyek Pemrov Sulsel. Sumbangan itu diberikan setelah ditemui mantan ajudan NA, Syamsul Bahri yang memintanya berkontribusi dalam pembangunan ini.

Saat itu, Petrus memang sedang mengerjakan proyek jalan di kawasan wisata Pucak, Kabupaten Maros. Dengan demikian, dia langsung memenuhi permintaan Syamsul Bahri.

"Syamsul pernah bilang, Pak Gub (Nurdin Abdullah,red) lagi bangun masjid di Pucak. Dia bilang langsung ke saya, apakah Pak Gub bisa dibantu. Saya bilang bisa pak, minta nomor rekeningnya," urai Petrus.

Saat itu, lanjut Petrus, Syamsul mengirimkan nomor rekening atas nama yayasan masjid. Ia pun langsung mentransfer uang sebanyak Rp100 juta.

Saat ditanayakan pihak lain yang juga diketahui turut menyumbang untuk pembangunan masjid di Kawasan Wisata Pucak, Maros, ia menyebut kontraktor bernama Tiau. Jumlahnya sama Rp 100 juta. "Kami komunikasi. Pak Tiau tanya saya nyumbang berapa, jadi dia kasih juga Rp 100 juta," bebernya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan