Kasus Suap Proyek Infrastruktur di Sulsel, Edy Rahmat Minta Jatah

  • Bagikan

Terkait hubungannya dengan NA, Petrus juga mengungkap dirinya sempat beberapa kali bertemu langsung. Namun ia mengklaim semuanya sebatas pengerjaan proyek yang sementara ia kerjakan. Selain kawasan Pucak, ia juga mengerjakan proyek Pembangunan Rumah Sakit Dadi Makassar. Ia bertemu dan membahas proyek saat pekerjaan sudah dimulai.

"Saya ketemu dengan NA saat pekerjaan sudah dimulai. Kalau membicarakan awal proyek, tidak pernah," urainya.

Saat KPK melakukan penggeledahan, penyidik memang menyita uang sebesar Rp 1,4 miliar, USD 10 ribu, dan SGD 190 ribu dalam penggeledahan di empat lokasi di Sulsel. Dana ini yang diklaim NA duit untuk pembangunan masjid. "Itu uang masjid. Itu uang bantuan masjid. Nanti kami jelaskan," kata Nurdin.

Pakar Hukum, Prof Hambali Thalib menilai, rentetan peristiwa yang mencuat dalam persidangan bisa benar ia bisa tidak. Sebab, pengakuan kontraktor tersebut harus ditelusuri dengan jelas.

Misalnya, apakah benar uang yang diminta itu merupakan perintah NA atau hanya mengatasnamakan. Kemudian yayasan pun harus di cari tahu. Maka, menurutnya, apa yang disampaikan saksi itu belum bisa menjadi bukti kuat. Selain itu juga harus ada kesingkrongan peryataan antara kontraktor Petrus, ajudan Syamsul Bahri, dan NA dalam persidangan.

Dari itu, baru bisa dibuktikan bahwa apakah hal itu benar atau hanya modus saja. Khususnya NA yang selaku aktor utama yang disebut-sebut meminta dana tersebut. "Jadi tetap harus dibuktikan," jelasnya. (abd-mum/arm)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan