1 2 3
PPKM yang dilakukan sporadis justru menjadi permasalahan. Sebab, persebaran virus tak melihat adanya perbedaan wilayah. Artinya, jika ada mobilitas manusia, ada risiko penularan virus. ’’PPKM juga harus dipastikan implementasinya sesuai,’’ tegasnya.
Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi juga mengkritisi PPKM mikro yang dilakukan pemerintah saat ini. Pembatasan harus dilakukan menyeluruh sehingga mengurangi transmisi Covid-19. Pengetatan diberlakukan sedikitnya dua minggu. Kemudian, dilakukan evaluasi. ’’Kalau belum mengurangi kasus, diperpanjang lagi,’’ tutur Agus.
Penerapan PPKM secara menyeluruh bukan hal yang baru. Agus mengingatkan, sebelumnya pernah ada kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan terbukti menurunkan kasus.
Di Kudus, Agus mencontohkan, dari sampel yang diperiksa, 70 persen merupakan varian Delta. Yang sudah ditemukan ada 28 kasus. Maka, perlu evaluasi apakah peningkatan kasus saat ini terjadi karena adanya varian Delta.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia Isman Firdaus mengatakan, pertambahan kasus Covid-19 dalam dua hingga tiga hari terakhir dapat dikelompokkan dalam kondisi sangat akut. Itu berarti virus lebih mudah menular. ’’Padahal, sekarang sudah banyak yang pakai masker, dulu tidak. Nah, ini yang perlu dicurigai,’’ bebernya. Dia meminta dilakukan penarikan rem kondisi darurat.
Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Kemenkes memprediksi puncak Covid-19 setelah musim libur Lebaran terjadi akhir Juni. Saat ini kasus baru Covid-19 sudah lebih dari 12 ribuan setiap hari. ’’Sulit dibayangkan bagaimana suasana pada akhir bulan ini kalau kasus terus naik,’’ katanya.