Eks pemain Barcelona, Juventus, dan Paris saint Germain tersebut mengaku sangat antusias menantikan pertandingan Brasil. “Mereka yang mengenal saya, tahu saya memiliki semangat muda dan karena ini pertama kalinya, saya akan memiliki pengalaman yang sama dengan para pemain muda,” ujarnya.
Bagaimana dengan Jerman? Mereka jelas berharap bisa membalas kekalahan menyakitkan lima tahun lalu di laga perdana ini. Apalagi, pemenang bigmatch ini akan menjadi negara dengan peluang terbesar melangkah ke babak selanjutnya. Tanpa menafikan kualitas Pantai Gading dan Arab Saudi yang akan bermain sore nanti, level Jerman dan Brasil jelas berada di atas mereka.
Sayangnya, persiapan Jerman sedikit terganggu dengan penolakan sejumlah klub dan pemain untuk bergabung dalam skuat asuhan Stefan Kuntz. Setelah Niklas Dorsch dan Josha Vagnoman, nama terakhir yang menarik diri dari skuat Jerman adalah Ismail Jakobs.
Mundurnya sang gelandang membuat Jerman hanya diperkuat 18 pemain di Jepang. Menurut Kuntz, ini memang tidak ideal mengingat mereka sebenarnya punya daftar 100 pemain pada Januari. “Beberapa pemain tidak mau dan banyak klub tidak setuju,” katanya di Bundesliga News.
Meski demikian, pemain-pemain Jerman siap bertarung memperebutkan medali dan tentu saja mengalahkan Brasil. “Selama kami bisa mendapatkan sebelas pemain di lapangan, kami akan baik-baik saja," ujar striker 33 tahun Jerman, Max Kruse yang dipanggil bersama Maximilian Arnold dan Nadiem Amiri untuk mengisi kuota pemain senior.
Pemain Union Berlin itu menegaskan, bermain di Olimpiade adalah sebuah kebanggaan besar. Menurutnya, ini adalah pengalaman satu kali seumur hidup dan hampir seluruh orang di dunia menonton Olimpiade ketika mereka masih kecil.