”Meskipun tradisi menghafal kitab tidak dominan di tempat kami, tapi kami mencari alternatif lain. Pada akhirnya, ayat hafalan atau ayat-ayat kitab yang dihafal adalah yang solusi yang paling bisa digunakan, sesuai dengan materi pembelajaran yang diikuti dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah,” terang Yordan M. Batara-Goa.
Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci yang dibuka Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Graha Bunda Paud, Rabu (9/3) tersebut, diikuti masing-masing perwakilan dari setiap pemeluk agama. Yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. (jpc)