Potensi kerusuhan juga diperkirakan akan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB jika massa dipaksa untuk membubarkan diri.
Tak hanya itu, dalam pesan berantai itu juga disebutkan sejumlah nama tokoh sebagai mentor atau kontributor aksi:
Bidang isu ekonomi
– Rizal Ramli
– Rusli Abdullah (Indef)
– Awalil Rezky
Bidang isu hukum dan advokasi
– Novel Baswedan
– Zainal Arifin (Ketua YLBHI Bidang Advokasi dan Jaringan)
– Busryo Mukaddas
– Isharyanto (Dosen Fakultas Hukum UNS)
– Hamdan Zoelva
Bidang isu Pertambangan dan Lingkungan
– Pradarma Rupang (Jatam Kaltim)
– Zenzi Suhadi (Direktur eksekutif Nasional Walhi)
Bidang isu Politik
– Ujang Komaruddin
– Ubedillah Badrun
– Andrianto
Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin membantah dirinya menjadi mentor isu politik aksi tersebut.
“Saya menegaskan bahwa saya tidak terkait, tidak ada komunikasi, dan tidak pernah ada interaksi dengan rencana aksi tersebut. Saya pastikan nama saya dicatut,” kata Ujang Komarudin kepada JPNN.com, Minggu (10/4/2022).
Ujang menegaskan dalam situasi politik saat ini, dirinya tidak pernah berpihak pada siapa pun.
“Sikap saya yang kritis dalam menyikapi persoalan-persoalan bangsa, karena menjadi tanggung jawab intelektual sebagai akademisi,” pungkas Ujang. (jpnn/fajar)