FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Rudi Hartono Bangun menilai berbagai kasus terkait bot perdagangan DNA Pro di tengah masyarakat harus menjadi pintu masuk bagi penegak hukum untuk mengungkap kasus serupa.
Apalagi, kasus penipuan investasi ini merugikan kliennya hingga miliaran rupiah. Bahkan diperkirakan bot perdagangan akan mulai menargetkan investasi aset kripto (cryptocurrency) di Indonesia.
Rudi mengingatkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) harus menyiapkan aturan ketat.
Dia mengatakan Indonesia adalah sasaran empuk mafia keuangan. Hal ini dikarenakan kemampuan masyarakat Indonesia khususnya yang memiliki literasi digital masih rendah.
"Jangan tertipu. Kami salut dengan cepatnya penanganan kasus DNA Pro oleh aparat penegak hukum," kata Rudy dalam keterangan pers yang dikutip dari Parlementaria, Selasa (31 Mei 2022).
Di sisi lain, Rudi mengkritik kebijakan Bappebti yang terlalu mudah memberikan izin-izin perdagangan aset kripto. Padahal, sebelumnya ada sejumlah aset kripto yang bermasalah dan merugikan nasabah.
"Seharusnya Bappebti lebih selektif dan ketat lagi, jangan sampai bertambah lagi nasabah yang menjadi korban dari investasi kripto ilegal,” tegas politisi Partai NasDem tersebut.
Rudi menilai aneh jika Bappebti begitu mudah memberikan izin-izin perdagangan aset kripto. Sedangkan, studi mendalam soal perdagangan kripto belum ada. "Aturan Bappebti ini belum jelas, karena belum tahu rujukan atau alat ukurnya apa, sehingga bisa menentukan coin-coin kripto yang boleh masuk ke Indonesia," imbuhnya.