Begitu pula Mapel Bahasa Inggris yang mendaftar dahulu 892 orang yang lulus 146 orang. Formasi 2022 berjumlah 263 harusnya dari 263 ini bisa mengcover 146 tetapi kenyataannya masih ada yang belum ditempatkan sampai sekarang.
"Seharusnya kan diakomodir saja yang lulus tahun lalu. Kami tidak menyangka dari total 1.304 itu ternyata masih menyisakan 406 orang yang belum mendapatkan penempatan tahun lalu," ucapnya.
"Sulsel kan buka prioritas 1, 2, 3 dan pendaftar umum. Sementara prioritas 1-nya tidak bisa na selesaikan. Perbandingannya dengan edaran Makassar hanya membuka prioritas 1, prioritas 2 dan 3 tidak dibuka dulu. Harusnya begitu," imbuhnya.
Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian BKD Sulsel, Bustanul Arifin mengatakan pengusulan formasi guru menjadi kewenangan Dinas Pendidikan (Disdik).
Dari pemahamannya, disdik mengusulkan formasi sesuai kebutuhan. Pun perihal 406 orang itu.
"Koordinasi dengan disdik seperti apa kebijakannya. Karena kalau kebutuhan 10 orang guru bahasa inggris misalnya, sementara yang lulus PG (P1) bahasa inggris pada seleksi 2021 sebanyak 100 orang maka tidak mungkin kita bukakan formasi sebanyak 100 untuk mengakomodir semua yang P1," sebutnya.
Pasalnya, itu berarti jumlahnya akan berlebih untuk guru bahasa inggris secara hitung-hitungan kebutuhan. (bus)