Dugaan Manipulasi Cukai Rokok Oknum Bea Cukai Mencuat, Luqman Hakim: APBN RI Tembus Rp10 Ribu Triliun Jika Tidak Dikorupsi

  • Bagikan
Luqman Hakim

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPR Fraksi PKB Luqman Hakim mengatakan, pendapatan negara bisa tembus Rp10.000 Triliun jika tak ada korupsi.

Namun karena kondisi korupsi yang gila-gilaan di Indonesia, Luqman menyebut, pendapatan hanya sampai di angka Rp3.000 Triliun.

“Jika tidak ada korupsi pendapatan negara yang gila-gilaan, APBN kita minimal bisa Rp. 10.000T, bukan hanya Rp. 3.000T seperti saat ini,” ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Sabtu, (11/3/2023).

Bahkan kata dia, APBN Rp3.000 Triliun sebagian masih bersumber dari utang.

Menurutnya, jika APBN bisa tembus Rp10.000, maka rakyat Indonesia menjadi yang terkaya di dunia.

“Btw, APBN Rp. 3.000T pun sebagian bersumber dari utang lho. Jika APBN Rp. 10.000T/tahun, rakyat NKRI akan jadi paling makmur se jagat raya. Mau gak?,” tandas anak buah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini.

Pernyataan Luqman inu merespons kicauan Partai Socmed yang mengungkap adanya dugaan manipulasi cukai rokok dan peran oknum bea cukai.

Dalam akun itu, Partai Socmed menyebut hubungan antara kenaikan cukai rokok dengan pemulihan defisit BPJS sebenarnya tak ada. Hanya saja, kenaikan cukai rokok memang meningkatkan pendapat negara.

Menurutnya, kenaikan pendapatan negara dari cukai rokok ini sebenarnya bisa dimaksimalkan bahkan tanpa menaikkan cukai rokok apalagi dengan dinaikkan. Kuncinya adalah para pegawai Bea Cukai bekerja secara jujur dan amanah.

Dia mengungkap bahwa, sering jadi masalah adalah adanya oknum-oknum Bea Cukai yang cuma galak terhadap pengusaha rokok kecil tapi melempem bahkan terindikasi bekerja sama dengan pemain rokok besar yang nakal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan