FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Temuan gudang ilegal BBM jenis solar bersubsidi milik perwira Polri AKBP Achiruddin Hasibuan diduga hanya puncak gunung es. Anggota DPR RI meminta Polri memberantas mafia BBM bersubsidi, terutama yang diduga dibekingi aparat.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Kapolri Listyo Sigit Prasetyo mengembangkan pemeriksaan secara komprehensif terkait temuan gudang ilegal penimbunan bahan bakar minyak (BBM) milik AKBP Achirudin.
Kejahatan penimbunan BBM bersubsidi ini berpotensi menyebabkan jebolnya pasokan kuota untuk masyarakat tidak mampu. Bisnis ilegal penimbunan BBM bersubsidi berpotensi menyebabkan kelangkaan BBM bersubsidi yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.
Keuntungan bisnis ilegal BBM bersubsidi ini terbilang sangat besar. Selisih harga solar subsidi dan solar industri lebih dari Rp10 ribu per liter.
Mulyanto yang merupakan politikus Partai Keadilan Sejahtera mengakui, Komisi VII DPR RI sering mendapat laporan adanya kejahatan penimbunan BBM bersubsidi yang dibeking oleh oknum aparat keamanan.
"Masalah ini sudah berulang kali disampaikan kepada pihak berwenang tapi hasilnya kurang memuaskan. Sekarang merupakan saat yang tepat bagi Kapolri untuk memberantas jaringan mafia penimbunan BBM ini," kata Mulyanto.
Oleh karena itu, Mulyanto meyakini temuan gudang penimbunan BBM ilegal milik AKBP Achirudin cuma puncak gunung es maraknya kejahatan penyalagunaan penyaluran BBM bersubsidi.
"Artinya masih ada gudang-gudang penimbunan BBM ilegal milik oknum aparat lain yang perlu ditertibkan," ungkap Mulyanto, Jumat (28/4).