Rapor Merah Jokowi di Sektor Kesehatan, Dr Eva Chaniago Beber Urusan BPJS hingga Angka Kematian Ibu Hamil

  • Bagikan
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sektor kesehatan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut masih perlu dievaluasi. Hal itu disampaikan dr Eva Chaniago.

Ketua Umum Dokter Indonesia Bersatu itu mengatakan, selama dua periode Presiden Jokowi, ada beberapa catatan di bidang kesehatan.

“Sebuah Raport merah yang layak di evaluasi lagi oleh Pak @jokowi,” kata de Eva dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin(19/6/2023).

Hal itu kata dia, mulai dari BPJS, obat-obat penting yang langka, pasien yang tidak bisa dilayani di Rumah Sakit karena ruang rawat penuh, kematian ibu hamil yang masih tinggi, masyarakat rakyat yang tidak punya jamban dan anak-anak stunting.

Merujuk dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dr Eva bilang sembilan dari sepuluh target kesehatan era Jokowi berpotensi meleset. Sementara masa jabatannya sebentar lagi berakhir.

Di tengah itu, dr Eva menyebut pemerinah malah sibuk mengurusi lima organisasi profesi kesehatan. Padahal mereka selama ini membantu rakyat Indonesia bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia.

Soal RUU Omnibus Law Kesehatan, ia melihat ada upaya memberi kesan masalah ini hanya antara Menteri Kesehatan dan organidasi profesi, Ikatam Dokter Indonesia (IDI).

“Padahal jelas juga bahwa bukan IDI saja yang dikenai akibat RUU ini, tapi juga 4 OP lainnya yaitu PDGI, IBI, PNNI dan IAI,” paparnya.

Dr Eva pun menpertanyakan mengapa RUU Kesehatan Omnibslaw dikebut pengesahnnya.

“Sebuah pertanyaan besar yang membuat kita semakin yakin dan kuat untuk #TolakRUUOmnibuslawKesehatan #tolakkapitalismekesehatan,” ujarnya.

Jika RUU kesehatan Omnibuslaw ini sah, dr Eva bilang dokter dan nakes tentu tidak akan lagi bebas bersuara. Takut akan aturan kemenkes.

“Dokter dan Nakes sebagai garda terdepan Pertahanan negara thd Perang Biologi, akan lumpuh krn takut menyampaikan apa yg mereka ketahui. Kedaulatan negara akan terancam,” terangnya

Ia menyentil Menteri Kesehatan Budi Gubawan Sadikin. Menurutnya, luludan Insitut Teknologi Bandung itu punya pekerjaan yang banyak.

“Menterinya paham ini nda ya? Banyak hal besar yang harusnya diurus, karena ini adalah tugas beliau,” ucapnya.

“Inilah mengapa pentingnya sebuah urusan di urus oleh ahlinya,” tandasnya.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan