Sementara itu, ketua tim pemisahan bayi kembar siam Eko Sulistijono menambahkan, kondisi kedua bayi tersebut saat ini sudah ada perbaikan dan mampu melewati kondisi darurat atau gawat.
”Kondisi dua bayi secara garis besar ada perbaikan, karena kegawatannya sudah terlampaui,” terang Eko.
Dia menjelaskan, salah satu bayi yang bernama Aliyah, dalam waktu dekat akan dikeluarkan dari ruang perawatan intensif atau ICU. Selanjutnya dirawat di ruangan low care dan ditemani orang tuanya. Sementara untuk Aisyah, saat ini masih dalam pemantauan di ICU.
Aisyah, lanjut dia, masih harus menjalani perawatan di ruang ICU dengan perhatian lebih tinggi karena proses penyembuhan antara keduanya berbeda. Jika kondisinya semakin membaik, akan dirawat pada ruang low care bersama orang tuanya.
”Bayi Aisyah masih perlu sedikit observasi di ruang ICU. Kalau bayi tetap kondisinya bagus, baik, kita pindah juga di ruang perawatan bersama ibunya,” papar Eko Sulistijono.
Pada Sabtu (12/8), tim dokter RSUD Saiful Anwar melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam yang pertama kali. Operasi tersebut, melibatkan puluhan tenaga kesehatan (nakes) untuk memastikan proses operasi berjalan lancar.
Bayi kembar siam tersebut merupakan anak pasangan warga Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang lahir pada 15 September 2022, di RSUD Saiful Anwar. Bayi kembar siam itu mengalami kondisi perut yang menempel dengan istilah omphalofagus. Selain itu, organ dalam liver atau hati menempel, serta penyatuan tulang dada bayi. (jpg/fajar)