Tiga Elite Golkar Asal Sulsel Jaga Asa Duet Prabowo-Airlangga, Beri Garansi Menang

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dianggap paling layak jadi Cawapres Prabowo

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Tiga Elit Gorkal Sulsel mendorong Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jadi cawapres dari Prabowo Subianto.

Tiga elit Golkar itu diantaranya, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP), Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid dan Politisi Senior Partai Golkar Hamka B Kady.

Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) menyampaikan, keputusan Ketum Airlangga Hartarto mendukung Prabowo sangat tepat. Dirinya segera menindaklanjuti keputusan Airlangga agar Golkar Sulsel turut bekerja untuk Prabawo Subianto.

"Ini keputusan tepat dan bijak bapak Ketum Airlangga Hartarto untuk mendukung bapak Prabowo Subianto. Kami Golkar Sulsel mendukung keputusan bapak Airlangga dan segera turut bekerja memenangkan Prabowo Subianto," kata TP, Minggu, (13/8/2023).

Wali Kota Parepare dua periode itu menjelaskan, keputusan Airlangga Hartarto mendukung Prabowo Subianto sejalan dengan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 Partai Golkar.

Hasilnya, Airlangga diberikan mandat penuh untuk menentukan sikap pada Pemilu 2024. Begitupun menentukan siapa capres, cawapres, dan koalisi yang akan Golkar pilih untuk Pilpres 2024.

"Kita sudah memberikan mandat kepada beliau pada Rakernas. Apapun sikap beliau untuk Pemilu 2024, keputusan mutlak ada di tangan bapak Airlangga. Dan itu wajib kita kerjakan," tegas Taufan Pawe.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menyebut, keputusan tersebut bukan merupakan keputusan tiba-tiba yang diambil Partai berlogo pohon beringin itu.

"Alhamdulillah ini pilihan sangat tepat, ini bukan keputusan yang tiba-tiba," ujar Nurdin Halid kepada fajar.co.id, Senin (14/8/2023).

Blak-blakan, Nurdin Halid mengaku, dalam memutuskan pilihan tersebut, pihaknya melakukan kajian secara mendalam

"Pak Airlangga tidak bisa mendapatkan kolaisi untuk maju calon presiden," lanjutnya.

Tambah mantan Ketua Umum PSSI itu, satu-satunya peluang yang didapatkan Golkar sebelumnya adalah melobi PAN untuk jalan sama-sama.

"Ternyata PAN punya pilihan sendiri, sehingga pak Airlangga tidak berhasil bangun koalisi, bangun koalisi maju kandidat sebagai capres sesuai keputusan Rapimnas," beber Nurdin Halid.

Oleh karena gagal membentuk koalisi, kata dia, maka hasil keputusan dari Rapimnas diturunkan menjadi Cawapres.

"Untuk jadi cawapres ini hanya ada dua pilihan yaitu ke pak Ganjar atau ke pak Prabowo," tegas Nurdin Halid.

Tambahnya, setelah mempertimbangkan dan berkonsultasi dengan internal Partai, Airlangga dan para senior, ketua dewan kehormatna Partai, ketua dewan pembina Jusuf Kalla, ketua dewan Etik, pilihan tepat adalah berkoalisi dengan Gerindra.

"Ini dengan berbagai pertimbangan antara lain elektoral partai, kita lihat Gerindra gabung PAN, PKB insyaallah elektoral berpengarauh untuk menang pileg," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Politisi Senior Partai Golkar Hamka B Kady.

Dia menyebut Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto layak menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Sekelumit tantangan ekonomi global ke depan serta mewudkan visi Indonesia menuju negara maju menjadi alasan bahwa Prabowo sebagai calon presiden butuh berduet dengan sosok teknokrat dan ahli ekonomi seperti Airlangga Hartarto.

"Kami apresiasi Pak Airlangga Hartarto membawa Golkar berkoalisi dengan Prabowo Subianto. Koalisi ini akan membawa kebaikan untuk semua. Airlangga yang ahli ekonomi ditambah Prabowo dengan leadership yang kuat. Untuk menjadi negara maju, ya negara ini harus kuat ekonominya. Ini kunci," tutur Hamka di Makassar.

Menurut Anggota DPR RI asal Sulawesi Selatan ini, kesuksesan program yang sudah dijalankan Airlangga sebagai menteri koordinator perekonomian, terutama dalam bidang pemulihan ekonomi bisa menjadi tolak ukur bagi Prabowo untuk mempertimbangkan Airlangga sebagai Cawapres.

Hamka menegaskan, kinerja Airlangga telah terbukti mengangkat perekonomian nasional pasca diterpa krisis ekonomi dampak pandemi Covid-19.

Selain itu, Airlangga yang juga menjabat ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dinilai sangat ideal untuk meneruskan pembangunan ekonomi agar Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.

"Kalau ingin Indonesia kuat ekonominya, pasangan ideal Prabowo adalah Airlangga. Paket lengkap sudah itu. Yang terpenting adalah bagaimana kita melihat tantangan Indonesia ke depan. Baru dipilih orang yang kapable soal itu," katanya.

Lebih jauh kata Hamka, penentuan Cawapres bukan hanya melihat dari sisi elektabilitas tokoh. Keahlian dan jejak rekam Cawapres itu tidak bisa dikesampingkan.

"Jadi kami Partai Golkar mendorong ketua umum kami untuk menjadi Cawapres Prabowo. Sudah mantap itu. Artinya Golkar berkoalisi dengan Prabowo adalah keputusan paling tepat," pungkas Hamka.

Sebelumnya, Partai Golkar dan PAN mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres untuk Pilpres 2024 di Museum Proklamasi, Jakarta Pusat

"Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Prabowo?, karena Pak Prabowo lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu, beliau banyak mengikuti kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragunakn lagi. Ini egalitir," ucap Airlangga. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan