Pengelolaan Sampah RDF Pertama di KTI Ada di Pangkep, Dibangun dengan Anggaran Rp23 Miliar

  • Bagikan
Plant Badriah dengan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di Pangkep

FAJAR.CO.ID, PANGKEP - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meresmikan Plant Badriah (Bahan Bakar Dari Sampah) 2023 atau Pengelolaan Sampah Refuse Derived Fuel (RDF) yang pembangunannya telah selesai di Kabupaten Pangkep, Sabtu, 2 September 2023. 

Adapun Plant Badriah, merupakan teknologi pengelolaan sampah pertama di Indonesia Timur dan kelima di Indonesia yang akan mengubah sampah menjadi lebih berguna, diantaranya digunakan sebagai bahan bakar.

"Hari ini saya bersama Bapak Bupati Pangkep, Bapak H Yusran Lologau yang tentu kita peresmian RDF sebagai yang kelima di Indonesia," kata Andi Sudirman.

Pembangunannya dengan alokasi Rp23 miliar melalui bantuan keuangan Pemprov Sulsel Tahun 2023 sebesar Rp15 miliar dan Rp8 miliar alokasi dari Pemkab Pangkep.

Peran Bupati Pangkep, Bapak Muhammad Yusran Lalogau begitu besar, termasuk dalam menyiapkan lahan. Persoalan sampah menjadi peluang menghasilkan sumber energi. Berupa green energi yang ramah lingkungan.

"Ini dari bantuan keuangan kit tahun lalu sekitar Rp15 miliar dan kapasitas sekitar 30 ton perhari. Dan terima kasih banyak kepada Bapak Bupati Pangkep yang tentu handal untuk merealisasikan bersama hanya tidak sampai setahun dan bisa langsung beroperasi," sebutnya.

Fasilitas di Desa Padanglampe Kecamatan Ma'rang nantinya akan dikelola secara profesional oleh Pemkab Pangkep. Dalam proses pengolahan bahan baku menjadi RDF dihasilkan dalam waktu enam hari dan mencapai kalori 3.800. Hasil olahnya antara lain digunakan oleh PT. Semen Tonasa sebagai bahan baku tungku penganti batu bara yang selama ini digunakan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan