Bahtiar membeberkan, sejatinya Sulsel punya banyak titik-titik wadah air yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari bendungan, hingga sungai-sungai. Namun, selama ini tidak termanfaatkan dengan baik.
"Baru-baru ini saya berangkat ke Selayar lewat jalur udara. Saya melihat banyak sungai-sungai yang bisa dimanfaatkan. Di Pulau Jawa, di sepanjang sungai-sungai itu pasti ditanami tanaman pangan apapun. Sedangkan kita di Sulsel sepanjang sungai itu kering. Jadi saya akan mendorong bersama Pemda untuk mulai memanfaatkan itu," ucap Dirjen Polpum Kemendagri ini.
Bahtiar menambahkan, perlu adanya pompanisasi air yang masih tersedia di sungai dan bendungan tersebut. Air-air yang jauh dari pemukiman masyarakat tersebut perlu dialirkan dengan bantuan mesin pompa agar termanfaatkan. Terutama pada lahan persawahan dan perkebunan.
"Walaupun hari ini kita Sulsel masih kategori surplus dari sisi pangan, bahkan kita menjadi lumbung pangan di Indonesia timur dan salah satu dari enam provinsi lumbung pangan di Indonesia. Tetapi sebenarnya masih bisa meningkatkan produksi pangan kita. Dengan meningkatkan produksi, insyaallah juga secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," sambung pria berdarah Bone ini.
Bahtiar menekankan, para Pj Kepala Daerah tidak punya waktu untuk "berbulan madu" dengan daerah tugasnya. Semuanya harus langsung bekerja dan dievaluasi di bawah Kemendagri untuk membuktikan apakah penunjukannya sudah sesuai ekspektasi atau tidak.
"Kalau saya (sebagai gubernur) tentu juga melakukan evaluasi terhadap bupati/wali kota khususnya yang Pj-Pj. Nah, saya kan perpanjangan tangan Kemendagri, oleh karenanya ini yang harus saya sinergikan," tegasnya.