Ada Kasus Mahasiswa Terpaksa Bayar SPP Pakai Pinjol, Mahasiswa Unismuh: Harus Jadi Perhatian Pemerintah, Khususnya Capres

  • Bagikan
Ilustrasi Pinjol

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ramai di media sosial mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung yang membayar SPP menggunakan pinjaman online (pinjol). Bahkan kampus tersebut memfasilitasi hal tersebut.

Hal tersebut menjadi perhatian mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Mandala Putra Tatroman.

Mandala peristiwa ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah, khususnya capres yang akan bertarung di Pilpres 2024 ini. Sebab isu pendidikan sangat penting, karena menyangkut masa depan bangsa Indonesia.

"Hal begini harus lebih diperhatikan oleh pemerintah apalagi mengenai pendidikan," lanjutnya.

Menurut pemuda asal Ambon ini, pendidikan bukan hal bisa untuk disepelekan oleh pemerintah. Masa depan anak bangsa tergantung bagaimana kebijakan pemerintah hari ini.

"Pemerintah seharusnya mempermudah mahasiswa yang tidak mampu dan harus diperhatikan dengan baik. Generasi Bangsa ini ada di tangan anak muda dan mahasiswa sekarang," tukasnya.

Lanjut kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini, jika pemerintah kurang memperhatikan pendidikan di Indonesia, sama halnya mematikan generasi Bangsa.

"Pemerintah perlu mengetahui, jika seorang mahasiswa sudah melakukan pinjol untuk membayar SPPnya, berarti ada hal yang perlu di pertanyakan," timpalnya.

"Ini yang kurang saat ini dari pemerintahan dan terkhususnya lagi Menteri pendidikan itu sendiri, semestinya harus mempermudah mahasiswa dalam pengurusan kampus terutama mahasiswa yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikannya," tandasnya.

Mandala kemudian meminta Menteri Pendidikan (red) untuk gencar melakukan sosialisasi di setiap kampus di Indonesia agar mengetahui permasalahan yang ada.

"Kalau pemerintah tidak memperhatikan pendidikan terutama mahasiswa, pasti pinjol akan menjadi budaya untuk mahasiswa kedepannya. Jadi pemerintah semestinya harus memberikan pelayanan terbaik untuk mahasiswa," kuncinya.

Sebelumnya, Pengamat Politik, Adi Prayitno mengkritisi program makan dan susu gratis dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ia menyebut program tersebut hanya menyelesaikan masalah jangka pendek.

"Ironi negeri. Ada program makan-susu gratis. Dan obral program gratis lainnya," ucap Adi dilansir fajar.co.id dari X (dulu twitter) pribadinya @Adiprayitno_20, Rabu (31/1/2024).

Adi mencontohkan masih banyak mahasiswa yang tak sanggup untuk membayar uang kuliah, bahkan nekat memakai jasa pinjaman online (pinjol).

"Pada saat bersamaan banyak mahasiswa tak sanggup bayar SPP kuliah. Ponjol jadi opsi," ucapnya.

"Mestinya anggaran pendidikan juga dinaikkan berlipa-lipat. Pendidikan investasi masa depan," pungkasnya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan