FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan publik setelah berhasil memenangi Pilpres 2024 dengan perolehan suara yang signifikan.
Meskipun telah dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, keduanya masih belum mundur dari jabatan saat ini.
Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, sedangkan Gibran masih menjabat sebagai Walikota Solo.
Hal ini menjadi bahan perbincangan di tengah masyarakat yang menyoroti sikap keduanya.
Dinyatakan meraih kemenangan dalam Pilpres, Prabowo yang masih aktif sebagai Menteri Pertahanan telah menimbulkan pertanyaan di kalangan publik.
Banyak yang bertanya mengapa Prabowo belum mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan, mengingat tugasnya yang seharusnya fokus pada persiapan pemerintahan baru.
Sementara itu, posisi Gibran sebagai Walikota Solo juga menjadi sorotan.
Meskipun menjadi Wakil Presiden terpilih, Gibran masih melanjutkan tugasnya sebagai Walikota Solo.
Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat tentang apakah Gibran akan segera mundur dari jabatannya sebagai Walikota Solo untuk mempersiapkan langkah selanjutnya sebagai Wakil Presiden.
Tidak sedikit juga yang mengeluarkan candaan, keduanya emoh mundur dari jabatannya karena menunggu Tunjangan Hari Raya (THR).
Menanggapi hal tersebut, Politkus PDIP Ferdinand Hutahaean menyebut, terkait singgungan soal THR hanya sebuah lelucon.
"Sebetulnya bukan soal THR, itu lucu-lucuan dari teman-teman, memang begitulah usilnya bangsa kita," Ferdinand memulai ceritanya saat dihubungi fajar.co.id, Sabtu (23/3/2024).
Jika memilih tidak mundur demi THR, Ferdinand memiliki pandangan lain dan bukan itu yang menjadi sebuah alasan.
"THR buat mereka berapa sih, kecil itu dibanding apa yang mereka bisa raup di luar yang kita ketahui," tukasnya.
Ferdinand melihat, Prabowo dan Gibran sejauh ini belum mundur karena mereka butuh kekuatan.
"Kalau mereka mundur tentu kekuatan yang mereka miliki itu berkurang," Ferdinand menuturkan.
Ia kemudian menarik contoh, Prabowo yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kekuatannya akan berkurang jika mundur.
"Sama seperti Prabowo kalau dia mundur sekarang, kekuatannya dari TNI tentu berkurang," ucapnya.
Maka dari itu, kata Ferdinand, Prabowo harus tetap bertahan pada jabatannya agar tetap memiliki kekuatan.
"Jadi dia harus tetap bertahan di situ untuk tetap memiliki kekuatan yang bisa mendukung dia," sebutnya.
"Jadi batasannya di situ saja, sama seperti Gibran dia perlu kekuatan untuk menunjukkan dia masih punya power," lanjutnya.
Dijelaskan Ferdinand, jika Prabowo dan Gibran mundur dari jabatannya dalam suasana sengketa Pemilu seperti sekarang, mereka akan melemah.
"Maka itu membahayakan bagi mereka, jadi mereka memilih bertahan di jabatannya itu tentu adalah tujuannya untuk tetap memiliki kekuatan secara politik," ungkapnya.
Terlebih, dibeberkan Ferdinand, Prabowo yang merupakan seorang Menteri Pertahanan, tangannya bisa masuk jauh ke TNI.
"Tentu itu kekuatan yang sangat luar biasa yang tidak akan ditinggalkan," kuncinya.
Sebelumnya, Hendri Satrio alias Hensat berpendapat bahwa Prabowo dan Gibran seharusnya mundur dari jabatan saat ini karena telah dinyatakan sebagai pemenang.
"Sudah diumumkan menang tapi belum mau mundur agar bisa dokus pada jabatan baru," ujar Hensat dalam keterangannya di aplikasi X @satriohendri (21/3/2024).
Hensat juga menyampaikan pikirannya bahwa Prabowo dan Gibran mungkin belum mengundurkan diri karena menunggu Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya diberikan menjelang hari raya Idul Fitri.
"Padahal yang dimenangkan adalah jabatan yang lebih tinggi. Masa sih nunggu THR?," tandasnya.
Sikap Prabowo dan Gibran yang belum mengundurkan diri setelah kemenangan dalam Pilpres menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. (Muhsin/Fajar)