FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Desa Biring Ere, Kabupaten Pangkep, menjadi pusat perhatian dalam program Pemberdayaan Masyarakat Desa Binaan, salah satu program pengabdian masyarakat yang didanai oleh DRTPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat setempat dalam jangka panjang terutama dalam bidang pertanian dan agroindustri.
Dr. Suardi Bakri menyebut, program tersebut melibatkan dosen dari Universitas Islam Makassar (UIM) dan Institut Bisnis Kalla serta mahasiswa dari kedua institusi.
Fokus utama program ini adalah mensupprot terwujudnya cita-cita Desa Biring Ere menjadi Desa Wisata Terintegrasi berbasis Agroindustri.
"Kami akan mengintroduksi penerapan teknologi Smart Farming dan pengolahan hasil pertanian, yang melibatkan dua kelompok mitra," ujar Suardi kepada fajar.co.id, Minggu (29/9/2024).
Dua kelompok tani yang dimaksud Suardi, yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Madani dan Unit Pengelola Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
"Ini sebagai bagian dari komponen desa wisata terintegrasi,” Suardi menuturkan.
Dijelaskan Suardi, program tersebut nantinya akan berlangsung selama tiga tahun dan saat ini memasuki tahun pertama.
Dalam tahap awal, kata Suardi, teknologi Smart Farming diterapkan untuk membantu petani setempat memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan hasil pertanian mereka secara efisien.
"Selain itu, pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah juga menjadi fokus utama, guna meningkatkan ekonomi masyarakat desa," tambah Suardi yang dimandat sebagai Ketua program.