Metode analisis LA-U-series ini dikembangkan oleh Maxime Abert, ahli arkeologi di GCSCR, bersama dengan koleganya dari Southern Cross University (SCU) di Lismore, Profesor Renaud Joannes-Boyau, ahli arkeogeokimia dari Geoarchaeology and Archaeometry Research Group (GARG).
Sebelumnya, tim peneliti menggunakan metode berbasis uranium untuk menentukan umur seni cadas di wilayah Sulawesi dan Kalimantan. Penggunaan teknik LA-U-series ini menghasilkan data yang lebih akurat, karena kemampuannya mendeteksi umur lapisan kalsium karbonat dengan sangat rinci hingga mendekati masa pembuatan seni hias tersebut.
Lukisan cadas di gua kapur Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan menceritakan interaksi tiga figur menyerupai manusia yang sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan.

Sebelumnya, penelitian lain pada tahun 2021 lalu mengungkap lukisan gua bergambar babi hutan di gua Leang Tedongnge, Sulawesi. Umur lukisan diperkirakan mencapai 45.500 tahun.
Leang Tedongnge terletak di Taman Prasejarah Leang-leang, Sulsel dan duga peninggalan manusia modern zaman es. (fajaronline)