“Itu motor yang dipakai Saldi dulu adalah milik kakaknya yang sudah meninggal karena kecelakaan juga,” kata Astika.
Meski memiliki kenangan pahit, Saldi tetap memilih menggunakan motor tersebut sebagai kendaraan sehari-harinya.
Kepergian Saldi meninggalkan duka bagi keluarga, teman-teman, dan komunitas jurnalistik kampus.
Dia bukan hanya dikenal sebagai jurnalis muda yang berbakat, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang dengan kerja kerasnya.
Semangat Saldi dalam dunia jurnalistik akan selalu dikenang, bersama jejaknya sebagai mahasiswa yang membawa nama baik kampus dan komunitasnya.
Kini, perjalanan hidupnya telah usai, tetapi karyanya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.
(Muhsin/fajar)