Iran muncul sebagai pemenang saat gencatan senjata dengan Israel mulai berlaku
Terlepas dari klaim Netanyahu, Israel tidak mencapai tujuannya dalam perang, karena program nuklir dan rudal Iran tetap beroperasi, meskipun mereka mengalami serangan.
Iran muncul sebagai pemenang dari perang Israel setelah gencatan senjata antara Teheran dan pendudukan Israel mulai berlaku pada pukul 7:00 pagi (waktu setempat).
Pembalasan Teheran yang terus berlanjut terhadap entitas Israel telah memberikan tekanan berat pada kemampuan pencegahan Israel, terutama karena jumlah pencegat berkurang dan Iran mencetak serangan strategis yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu, yang menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur ekonomi Israel.
Presiden AS, Donald Trump mengumumkan gencatan senjata pada tengah malam hari Senin, beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar sebagai balasan atas serangan AS terhadap situs nuklir Iran, yaitu Fordow.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengomentari pernyataan Trump, dengan mengatakan bahwa Teheran tidak berniat melanjutkan perang jika Israel menghentikan serangan ilegalnya terhadap rakyat Iran.
Atas nama seluruh rakyat Iran, Araghchi mengucapkan terima kasih. "Angkatan Bersenjata kita yang pemberani yang tetap siap membela negara kita tercinta hingga titik darah penghabisan, dan yang menanggapi setiap serangan musuh hingga menit terakhir." kata Araghchi.
Di pihak Israel, media melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa jam terakhir, di tengah pertemuan kabinet yang diperluas, setelah itu Netanyahu menginstruksikan para menteri untuk menahan diri dari membuat pernyataan publik.