Menurutnya, tindakan represif terhadap kelompok minoritas berisiko merusak tatanan kebhinekaan dan menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
“Kalau ada persoalan izin, selesaikan lewat mekanisme hukum dan dialog. Bukan dengan intimidasi atau perusakan,” tegasnya.
Gus Miftah juga menyerukan agar seluruh pihak, termasuk tokoh masyarakat, aparat, dan pemerintah daerah, memperkuat edukasi toleransi dan moderasi beragama.
“Kita harus lebih giat menyebarkan nilai-nilai damai dan persaudaraan lintas iman. Ini tugas bersama,” ujarnya.
Dia menambahkan, peran FKUB adalah menjembatani dialog antarumat beragama serta mendorong penyelesaian damai atas setiap konflik berbasis agama.
“Kerukunan harus dirawat, bukan hanya dijaga saat krisis. Kita harus antisipatif, bukan hanya reaktif,” pungkasnya. (fajar)
