“Baru dikabari kalau ada pakar-pakaran yang marah-marah di UGM karena tidak diladeni. Katanya iri dengan saya. Rismon, jangan bandingkan dirimu yang busuk hati itu, UGM tentu tahu mana orang yang tujuannya baik dan buruk,” sindir Josua dalam pernyataannya, dikutip pada Rabu (3/7/2025).
Tak hanya itu, Josua juga menyentil soal penampilan, sembari menyinggung sikap Rismon yang dianggap tak sopan saat mendatangi UGM.
“Pertama, coba ngaca beneran dulu sebelum membandingkan, gantengan mana kita berdua, saya sertakan juga foto terbaruku,” ucapnya.
Josua mengaku sudah sejak lama mendapatkan akses terhadap dokumen di Perpustakaan UGM, bahkan sebelum kasus tersebut dilaporkan ke pihak berwajib.
“Saya diberi akses ke Perpustakaan UGM jauh sebelum kasus ini dilaporkan, tentu saja sebelum ada penyelidikan dari Bareskrim dan Polda Metro Jaya,” bebernya.
Josua juga menuding Rismon justru merepotkan UGM karena kedatangannya membuat pihak kampus harus melayani aparat penegak hukum.
“Kalau mau datang ke kampus besar seperti UGM, itu ada adabnya. Harus izin dulu, jangan main masuk seperti di pasar bebas,” tegas Josua.
Tak sampai di situ, Josua juga mempertanyakan niat Rismon yang tetap berusaha memeriksa dokumen UGM, padahal menurutnya, Rismon sudah sejak awal menyimpulkan adanya dugaan ijazah palsu.
“Buat apa kau datang lagi? Bukankah sudah 1000 persen yakin dengan kesimpulanmu? Atau jangan-jangan baru sadar kalau buktimu cuma asumsi dan karangan?” tantangnya.
Lebih jauh, Josua menyatakan bahwa UGM sudah tidak lagi menganggap Rismon sebagai bagian dari keluarga besar atau alumni UGM.
