FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah impian banyak anak muda Indonesia. Bukan cuma karena biayanya yang full support, tapi juga karena prestige dan peluang studi ke kampus terbaik, baik dalam maupun luar negeri.
Tapi untuk sampai ke titik “LULUS LPDP”, perjuangannya nggak main-main.
Nah, selama proses seleksi dari cari info, bikin essay, hingga wawancara ternyata para pejuang LPDP ini bisa dikelompokkan ke dalam beberapa tipe, lho! Yuk, simak kamu termasuk tipe yang mana?
- Si Perencana Matang
Tipe ini sudah merancang semuanya jauh-jauh hari. Mulai dari universitas tujuan, jurusan, hingga rencana karier jangka panjang sudah tertulis rapi di Notes (lengkap dengan to-do list warna-warni). Mereka sudah ambil tes IELTS sejak tahun lalu, ikut kursus menulis essay, bahkan bikin timeline khusus bertuliskan “LPDP Year”.
Kelebihan: Terstruktur, persiapan maksimal, dan biasanya percaya diri saat wawancara.
Tantangan: Kadang terlalu kaku, kurang fleksibel kalau ada perubahan rencana.
- Si Pejuang Deadline
Kalau tipe ini, baru panik ketika H-3 penutupan pendaftaran. Essay ditulis maraton semalaman, file dokumen dilengkapi di detik-detik terakhir, dan belajar wawancara hanya lewat video YouTube semalam sebelum jadwal.
Kelebihan: Gesit, cepat ambil keputusan, bisa kerja di bawah tekanan.
Tantangan: Persiapan bisa kurang matang, rentan stres, dan kadang menyesal kenapa nggak mulai dari kemarin.
- Si Tukang Sharing
Aktif banget di grup Telegram atau WhatsApp LPDP. Suka berbagi info, bikin ringkasan panduan, bahkan rela ngasih feedback essay orang lain. Kadang juga suka bikin podcast atau nulis thread tentang perjuangannya.
Kelebihan: Supportif, dapat banyak insight dan update terbaru.
Tantangan: Kadang terlalu sibuk bantuin orang lain sampai lupa fokus ke diri sendiri.
- Si Kolektor Sertifikat
CV-nya panjang banget! Pernah ikut organisasi ini-itu, sering jadi pembicara, volunteer di sana-sini, dan piala lomba sudah tak terhitung. Mereka mengandalkan kekuatan pengalaman dan kontribusi sosial.
Kelebihan: Punya portofolio solid dan pengalaman nyata untuk dijadikan bahan essay.
Tantangan: Harus bisa mengaitkan semua pengalaman itu dengan rencana studi dan kontribusi ke Indonesia.
- Si Gak Pantang Menyerah
Pernah gagal di batch sebelumnya, tapi nggak menyerah. Mereka bangkit, evaluasi, perbaiki essay, belajar dari pengalaman, dan mencoba lagi dengan semangat baru.
Kelebihan: Mental baja, lebih siap karena tahu seluk-beluk prosesnya.
Tantangan: Perlu menjaga semangat dan rasa percaya diri, terutama saat flashback ke kegagalan sebelumnya.
- Si Pejuang Diam-Diam
Nggak banyak cerita, jarang update, bahkan teman terdekatnya baru tahu dia daftar LPDP setelah pengumuman. Tapi diam-diam dia belajar, nulis essay, ikut mock interview, dan akhirnya… LULUS!
Kelebihan: Fokus, nggak terdistraksi, minim tekanan sosial.
Tantangan: Kurang dapat insight dari komunitas, dan bisa merasa kesepian dalam perjuangan.
- Si Overthinker
Dikit-dikit galau. Pilih kampus A atau B? Essay-nya terlalu klise nggak, ya? Takut gagal di wawancara, takut nggak cocok sama jurusan. Terjebak dalam riset berkepanjangan tanpa eksekusi.
Kelebihan: Analitis, detail, dan niat belajar tinggi.
Tantangan: Harus belajar untuk take action dan percaya diri sama pilihannya sendiri.
- Si Spontanitas Maksimal
Baru tahu ada beasiswa LPDP dari temen, langsung daftar. Pilih jurusan dan kampus karena suka atau cocok, tanpa banyak mikir. Ternyata rejekinya kuat dan lulus.
Kelebihan: Berani ambil peluang dan cepat gerak.
Tantangan: Perlu refleksi lebih dalam biar rencana studi dan kontribusi nggak kedengaran “dadakan”.
Jadi, kamu termasuk tipe yang mana? Atau gabungan dari beberapa? Apa pun tipemu, satu hal yang pasti: jalan setiap orang berbeda, tapi semangat dan kerja keraslah yang menentukan akhir sebuah cerita. Tetap semangat pejuang LPDP!
(Nur Rezky A)