FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Di tengah sorotan publik akan kabar dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sosok Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, justru menyimpan rekam jejak panjang sebagai pribadi berdedikasi, mantan aparat negara, dan pemimpin daerah berprestasi.
Hingga kini, lembaga antirasuah itu masih belum mengumumkan secara resmi kasus dugaan korupsi yang menjerat Abdul Azis.
Namun di balik kabar yang mengguncang jagat politik lokal itu, sosok Azis ternyata tidak bisa begitu saja dipandang sebelah mata.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pemkab Kolaka Timur, Abdul Azis lahir di Enrekang, Sulawesi Selatan, pada 5 Januari 1986.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia mengabdikan diri sebagai anggota kepolisian sejak 2004.
Ia merupakan lulusan Diktukba Polri SPN Batua dan mengakhiri karier di institusi Polri dengan pangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda).
Sebelum mengundurkan diri dari institusi Polri pada 2022, Abdul Azis bertugas sebagai Banit I Subdirektorat I Direktorat Intelkam Polda Sulawesi Tenggara.
Tak hanya mengandalkan karier di lapangan, Azis juga menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar S2 dari Universitas Sulawesi Tenggara pada 2023, setelah sebelumnya lulus S1 di universitas yang sama pada 2016.
Dalam dunia birokrasi dan pemerintahan, nama Azis mulai menonjol saat menjabat sebagai Wakil Bupati Kolaka Timur sejak 24 Agustus 2022 hingga 27 November 2023.
Kemudian ia dilantik sebagai Bupati Kolaka Timur periode 2024–2029, melanjutkan kiprah politiknya.