FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyentil Menteri Keuangan Sri Mulyani. Terkait wacana makanan asin kena cukai.
“Gelar apa yang pantas diberikan ke Ibu ini?” tulis Didu menyentil Sri Mulyani, dikutip Senin (11/8/2025) di akun X pribadinya.
Didu mengungkapkan, selama dua periode Sri Mulyani di pemerintahan Presiden ke-7 Jokowi. Utang negara naik ribuan triliun rupiah.
“Selama 10 tahun bersama Jokowi menaikkan utang Negara (pemerintah dan BUMN) dari sekitar Rp 7.500 trilyun, dan sekarang menjadi sekitar Rp 24.000 trilyun!” ujarnya.
Kini, dengan sejumlah kebijakannya. Didu menuding Sri Mulyani memeras rakyat untuk menutupi kesalahan di era Jokowi.
“Dalam pemerintahan Prabowo dia memeras rakyat untuk menutupi kesalahan dia bersama Jokowi,” pungkasnya.
Adapun rencana Dumai makanan asin itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu. Saat Sri Mulyani dan jajarannya mengajukan persetujuan tambahan anggaran untuk 2026 kepada DPR RI.
Penambahan anggaran itu, berkaitan dengan program pendapatan negara.
Perluasan barang kena cukai, memang tidak disebut langsung sebagai makanan asin.
Namun, dalam paparannya tertulis jelas bahwa ekspansi itu terkait cukai produk pangan olahan bernatrium (P2OB).
Belum ada kepastian kapan berlakunya aturan cukai makanan asin tersebut. Akan tetapi, apa yang disampaikan Wamenkeu Anggito adalah bagian dari rencana kerja Kementerian Keuangan pada tahun anggaran 2026.
(Arya/Fajar)