Saksi Keberatan Disebut Berbohong di Persidangan Bupati Buton

Sementara itu, Agus Mukmin dicecar pertanyaan seputar komunikasinya dengan Arbab Paproeka. Agus menjelaskan, ketika sementara menunggu pengumuman hasil putusan MK terhadap hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) ia tiba-tiba dihubungi oleh Arbab Paproeka. “Saya kaget ditelpon oleh Arbab. Saya katakan tumben, ada apa nih saya ditelpon?,” jelas Agus.
Setelah itu, Arbab meminta kepada dirinya untuk difasilitasi untuk bertemu dengan Umar Samiun saat itu sekitar awal Juli 2012. “Saya sempat bertanya ada keperluan apa? Arbab hanya bilang usahakan saja saya untuk bisa bertemu dengan Pak Umar, ini penting,” kata Agus menirukan perkataan Arbab.
Keesokan harinya, Agus Mukmin kemudian menuju Apartemen Juanda yang menjadi Posko Oemar-Bakry saat berlangsungnya proses sengketa Pilkada di MK. Di Juanda, Agus Mukmin kemudian menyampaikan apa yang menjadi permintaan Arbab untuk bertemu. Namun permintaan Arbab ditolak oleh Umar Samiun.
Bahkan, setelah beberapa kali meminta tetapi tidak ditanggapi Umar Samiun, Arbab kemudian meminta bertemu dengan Agus Mukmin di Cibubur. “Singkat cerita, Arbab jelaskan mengenai MK dan Arbab memaksa untuk bertemu Pak Umar jika tidak maka kasus Pilkada Buton akan sama dengan Pilkada Kota Waringin Barat yang dirubah putusannya. Usai bertemu Arbab saya lalu sampaikan ke Pak Umar. Pak Umar saat itu bukannya menerima malah saya di omelin katanya kita ini sudah menang tidak usah urus itu,” tukasnya.
Arbab lalu meminta nomor ponsel Umar Samiun dengan maksud ingin menghubungi langsung dan menceritakan apa yang menjadi keinginan Arbab untuk bertemu dengan Umar Samiun. “Saya kasih nomornya tanpa seizin Pak Umar. Saya cuma tahu sampai disitu. Saya tidak tahu apakah Arbab menghubungi Pak Umar atau tidak,” tuturnya.