Kalau Mau Berbinis Tunjukan Showroomnya, Jangan Dapur, Itu Bahaya!

  • Bagikan
Jika dikaitkan dengan bisnis pariwisata, menurut dia, kontek­snya sangat luas. Di Indonesia, ada sumber daya alam dan budaya yang sangat banyak, begitu ditam­bah dengan kreativitas wanitanya, tentu akan makin melejit. Tujuan­nya seperti itu. "Kita pikirkan bagaimana caranya. Jadi kita buat bertahap, ada workshop kerajinan tangan yang dibuat untuk mema­jukan kreativitas dalam kehidu­pan yang juga bisa mendukung pariwisata Indonesia," jelasnya. Ketua Umum Kompak, Annie Alex Sato Bya menambahkan, saat ini fokus ke bisnis, meski kegiatan sosial yang dilakukan­nya lumayan banyak. Sebagai contoh, pihaknya memberikan pinjaman modal kepada anggota yang ingin memajukan hasil produk kreativitasnya. Sebab itu, kata Annie, pihaknya mencari wanita-wanita kreatif untuk direkrut. Ini juga untuk memajukan produk mereka ke depan secara nasional hingga mancanegara. "Banyak kok yang kreatif. Diharapkan wanita-wanita ini dari seluruh Indonesia. Kami tidak pilih-pilih, tapi dengan syarat harus kreatif," katanya. Sementara, Sekjen Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Nurwahidah Saleh me­nyatakan, pihaknya sudah sangat peduli dan terlibat langsung dalam bisnis pariwisata. Ipemi sudah ada di 34 propinsi dan 300 kabupaten/kota ditambah empat Negara yakni Thailand, Malaysia, Brunai dan Turki. "Ini sangat membantu untuk bisnis pariwisata. Produk yang kami hasilkan sangat berkualitas dan penuh kreativitas tinggi, bisa disebut produk unggulan lah. Mereka sekarang sudah bisa dengan rajutan, batik, anyam, sulam dan itu sudah ada tersebar di berbagai daerah," ucapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan