Ternyata Istri Guru yang Dianiaya Siswa Hingga Tewas Lagi Hamil Anak Pertama

Tak lama, sang suami dinyatakan meninggal pukul 21.40. Diagnosa dokter, Budi mengalami MBA (mati batang otak). Semua organ dalam sudah tidak berfungsi.
”Kami dan keluarga meminta keadilan dari pihak berwajib. Kami terkejut anak di bawah umur tega memukul suami saya. Jasanya sebagai guru kok dibalas dengan perlakuan keji,” ucap perempuan berkerudung itu sambil meneteskan air mata.
Apalagi, kata dia, almarhum suaminya itu hanyalah guru honorer. Setiap bulan hanya mendapat honor Rp 600 ribu.
”Kasian anak di dalam kandungan ini. Mau memanggil bapak ke siapa? Anak di bawah umur kok tega membunuh orang?” ucapnya lagi yang saat itu didampingi sang ibu dan Siti Khodijah (48) mertuanya.
Pasangan Achmad Budi Cahyanto dan Sianit Sinta menikah pada 5 November 2016. Saat ini Anit sedang hamil lima bulan. Sebelumnya, pada kehamilan pertama, dia keguguran. Andai kehamilan pertama tidak keguguran, pasangan suami istri ini mungkin memiliki anak laki-laki kembar. Itu berdasar hasil pemeriksaan ultrasonography (USG).
Orang tua almarhum, M. Satuman Ashari, meminta dengan hormat kepada pihak sekolah untuk bertanggung jawab terkait penganiayaan yang menyebabkan putranya meninggal dunia. Sebab, peristiwa itu terjadi di ruang lingkup sekolah.
”Kami sebagai orang tua almarhum, mengikhlaskan dengan sepenuh hati berpulangnya Budi ke rumah Allah. Kami tidak menyimpan rasa dendam sedikit pun dengan pihak keluarga pelaku yang telah menyebabkan anak saya meninggal,” kata guru yang juga mengajar seni rupa itu.
Guru honorer tertua di SMAN 1 Sampang itu berharap ada keadilan dari pihak berwajib. Satuman meminta kepolisian memproses HZF sesuai dengan hukum yang berlaku.