Kasus Keracunan Massal di SMA 17 Makassar, Pemilik Katering Duga Ada Settingan

"Jadi kuat dugaan juga, anak-anak ini kenyang karena makan katering yang disediakan ibu Faridah dan juga dimakan makanan dari katering saya,"tambah Ketua Forum Orang Tua Murid Makassar ini.
Selain itu, kecurigaan Herman tidak seperti biasanya menyediakan katering di SMA 17 Makassar ini. Dari 147 siswa yang diberi makan, kali ini hanya 110 saja yang diberikan makanan.
"Kalau nasi saya yang mengandung bakteri tentu 110 yang sakit perut, minimal setengahnya lah. Yang lucunya itu serentak sakit perut. Jadi saya rasa ini ada masakan tandingan,"jelasnya.
Pemilikkatering CV Imelda ini menyayangkan pihak sekolah yang tidak melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib. Pada hari kejadian, malah yang datang Dinas Kesehatan kota Makassar mengambil sampel, lalu melakukan pemerikasaan di laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Makassar.
"Jadi yakin dan percaya saja tidak akan keluar hasil laboratorium kalau tidak ada laporan polisi. Justru setelah kejadian saya yang laporkan ke Polrestabes Makassar bahwa dugaan rekayasa,"pungkasnya.
Herman pun merasa sangat dirugikan atas kasus keracunan ini yang menjadi viral. Menurutnya, hal ini akan berdampak pada dua instansi yang sering diberikan makanan katering.
Dalam pemberitaan yang beredar, kasus tersebut belum murni akibat keracunan lantaran belum ada keluar hasil penyelidikan dari laboratorium BPOM. (sul/fajar)