FAJAR.CO.ID, MAMUJU -- Satu pekan terakhir, publik Sulbar dimeriahkan tokoh nasional yang berkunjung dalam kaitan pemilu dan pilpres. Yakni kedatangan Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh bersama sejumlah selebritas tanah air pada Senin, 25 Maret, hingga kunjungan capres 01 yang juga petahana Joko Widodo pada Kamis, 28 Maret lalu.
Pasca kunjungan itu berbuah faksi di internal Partai Nasdem, sebagai salah satu pengusung capres-cawapres 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sejumlah kader Nasdem mengklaim kehadiran tokoh nasional tersebut berkat peran dan jasa Gubernur Sulbar 2006-2016 Anwar Adnan Saleh (AAS) yang kini menjabat Ketua Kompemwil DPP Nasdem Sulbar.
Lainnya menyebut kesuksesan acara tersebut tak bisa dinafikan dari peran Ketua Nasdem Sulbar, yang juga menjabat Bupati Mamuju saat ini, Habsi Wahid. Soal ini, Sekretaris DPW Nasdem Sulbar, Muh Jayadi menyatakan klaim-klaim itu sekadar dinamika politik tim tim pendukung yang tidak bisa dihindari. Baginya, dukungan politik kepada figur masing-masing harus ditanggapi secara positif.
"Keduanya harus mampu mengolah kader kader dan simpatisan partai. Bagi saya, AAS dan Habsi itu kekuatan Partai ini yang tidak bisa dinafikan," kata Jayadi, Minggu, 31 Maret. Ia menyebut sosok keduanya juga saling melengkapi untuk kemenangan Nasdem di Sulbar. Karenanya, ia meyakini kedua figur ini tak mungkin bisa dibenturkan oleh siapapun. Walau upaya tersebut ada dan turut ia rasakan belakangan.
"Itu hanya akan dilakukan pihak lain yang tidak menginginkan partai ini menang," bebernya. Mantan legislator Sulbar ini menyampaikan Partai Nasdem sudah sangat tegas memberi pilihan kepada siapapun kader yang tak mampu bersinergi, dipersilahkan mengambil pilihan lain. Termasuk meninggalkan Partai Nasdem. Sepanjang kader memilih calon legislatif dari Nasdem, menurutnya bukan hal yang mesti dipersoalkan.
Jayadi Sebut AAS-Habsi Saling Melengkapi di Nasdem
