Bukti Cinta pada Anak ABK, LDC SIT Nurul Fikri Peringati World Autism Day

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Learning Development Center (LDC) SIT Nurul Fikri Makassar memperingati Word Autism Word atau Hari Autisme Sedunia yang jatuh pada hari ini, 2 April 2019 dengan mengangkat tema "Kita Indah Karena Berbeda".

Kegiatan perdana yang digelar di lingkungan SIT Nurul Fikri ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap anak adalah sama di mata Allah. Termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Untuk itu, LDC SIT Nurul Fikri hadir sebagai salah satu wadah untuk merangkul ABK dengan penuh kebaikan dan cinta. Ustazah Fitriani SPd, selaku koordinator LDC SIT Nurul Fikri dalam sambutannya mengajak kepada semua pihak untuk menghadirkan cinta kepada seluruh ABK di sekolah. "Saya pribadi adalah murid dari murid saya sendiri. Saya belajar arti kasih sayang tanpa memandang perbedaan. Kita memang butuh bersedih, tetapi kita juga butuh terus berjuang untuk mereka. Mari menerima mereka dengan tapi. Sebab mereka adalah anak yang sangat luar biasa," pesannya, terharu. Penonton yang hadir juga ikut menitikkan air mata. Hartono ST selaku Ketua Yayasan SIT Nurul Fikri menyatakan bahwa kegiatan ini adalah sebagai pengingat bahwa hidup bukan memandang perbedaan. "Karena sesungguhnya kita adalah sama," ujarnya saat membuka kegiatan dengan ditandai penandatanganan tugu antidiskriminasi. Selain penandatanganan tugu anti diskriminasi, juga diumumkan duta antidiskriminasi SIT Nurul Fikri mulai dari unit TK hingga unit SMA. Pemilihan Duta Antidiskriminasi ini dipilih dengan sistem seleksi melalui wawancara dan observasi di kelas oleh wali kelas masing-masing dan tim LDC sendiri. Pengisi acara dalam kegiatan tersebut juga ikut melibatkan anak ABK mulai dari pembacaan ayat suci Alquran oleh ananda Aiman (murid SD), pembacaan doa oleh ananda Yasin (murid SMP), Pembacaan Puisi oleh ananda Fathul (murid SD), dan penampilan vocal grup oleh seluruh murid ABK SIT Nurul Fikri yang berjumlah puluhan murid mulai dari unit TK hingga SMA. Tidak ada anak yang ingin dilahirkan sebagai ABK Pun tidak ada orangtua yang ingin melahirkan anak ABK. Mereka ingin lahir seperti anak yang lain. Ingin menjadi kebanggaan orangtua dan guru. Selain murid, kegiatan ini juga dihadiri oleh orangtua dari seluruh ananda ABK. Kegiatan diakhiri dengan pelepasan balon sebagai tanda bahwa anak ABK juga berhak memiliki dan menggapai cita-cita dan harapan mereka masing-masing. (rls)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan