Sebagai contoh, olahraga kardio, seperti berlari, berenang, aerobik, dan lain sebagainya menggunakan lebih banyak glikogen ketimbang angkat beban. Sehingga, Anda mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak karbohidrat daripada seorang binaragawan.
3. Aturan kombinasi antara protein dan karbohidrat
Demi memaksimalkan sintetis protein dan glikogen, cobalah konsumsi keduanya dalam perbandingan 3 (karbohidrat) : 1 (protein). Maksudnya, Anda bisa mengonsumsi 120 gram karbohidrat dan 40 gram protein.
Jumlah karbohidrat sebenarnya juga bisa disesuaikan dengan jeda olahraga Anda. Apabila hari ini Anda berlatih keras, tetapi jarak olahraga berikutnya masih 2-3 hari kemudian, maka karbohidrat yang dikonsumsi tidak perlu terlalu banyak. Sebab, Anda tidak membutuhkan glikogen dalam waktu cepat.
4. Lemak juga tetap diperlukan
Banyak orang berpikir bahwa makan lemak setelah olahraga akan memperlambat pencernaan dan menghambat penyerapan nutrisi. Padahal, lemak tetap dibutuhkan.
Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa susu murni lebih efektif dalam membangun massa otot ketimbang susu skim. Paling penting, Anda tak perlu mengonsumsinya terlalu banyak.
5. Waktunya juga mesti diperhatikan
Anda disarankan untuk mengonsumsi kombinasi karbohidrat dan protein sesegera mungkin setelah berolahraga.
Meskipun tidak perlu selalu tepat waktu, banyak ahli yang merekomendasikan untuk melakukannya pada 45 menit setelah berolahraga. Sebaiknya, jangan juga berikan jeda terlalu lama (hingga 2 jam).
6. Pastikan juga untuk minum banyak air
Penting untuk minum banyak air sebelum dan sesudah olahraga. Selama berolahraga, Anda kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat. Mengisi kembali kehilangan tersebut dengan minum air putih dapat membantu pemulihan dengan lebih cepat.