Pesantren Modern Internasional Hadir di Sumbawa, Ini Kata JK

FAJAR.CO.ID, SUMBAWA-- Pendidikan Islam modern terus berkembang di Tanah Air. Kali ini terdapat di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di daerah itu, kini berdiri Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela.
Gedung baru sekolah agama yang menampung santri dari mancanegara itu, baru saja diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Pada saat bersamaan juga dilakukan peletakan batu pertama untuk sejumlah fasiltas pendukung.
Jusuf Kalla menuturkan, PMI Dea Malela berdiri atas dasar “kebinekaan” karena banyak kalangan turut memberikan bantuan pembangunan. Diharapkan pesantren modern ini menjadi pusat ilmu pengetahuan dan keagamaan.
“Kebutuhan paling penting bagi manusia baik di Indonesia maupun mancanegara, ya, pendidikan. Saya berharap Indonesia mempunyai peran yang besar dalam memperluas pendidikan keislaman. Mendidik para santri muda sampai mereka memiliki pengalaman yang sama,” kata JK dalam sambutannya, Sabtu (3/8).
Muhammad Din Syamsudin selaku pendiri PMI Dea Malela mengungkap mimpi dari pembangunan pesantren internasional. Tiga tahun lalu dia bersama berbagai pihak punya mimpi akan ada pesantren berbasis Internasional di NTB.
Akhirnya kini terlaksana. Bahkan kini sudah ada 320 santri. Semuanya merupakan santri setara sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah akhir (SMA).
Menariknya 50 dari total santri berasal dari luar negeri. Di antaranya Timor Leste, Malaysia, Kamboja, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Rusia.
“Kami ingin melakukan secara nyata, menerapkan ilmu keislaman dan ilmu pengetahuan. Juga meneguhkan nilai dan prinsip yang kami coba integrasikan, sehingga PMI Dea Malela dapat melahirkan sumber daya insani beriman yang mandiri, kreatif, inovatif, dan kompetitif,” jelas Din Syamsudin.