FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan Diskusi Akhir Tahun dengan tema 'Akhiri Kekerasan Perempuan dan Anak di Sulawesi Selatan'. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Arthama Makassar, Kamis (19/12) dengan menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Anggota DPRD Sulsel,Aktivis Perempuan dan Kadis PPPA Sulsel.
Kepala Dinas PPPA Provinsi Sulsel, Ilham A Gazaling menjelaskan, kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menguatkan kembali komitmen seluruh pihak yang ada di Sulawesi Selatan dalam rangka pelaksanaan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
"Sejauh ini, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulawesi Selatan masih cukup tinggi. Data terakhir berdasarkan Simfoni-PPA, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulsel mencapai 1.804 kasus," ungkapnya.
Dari jumlah ini, menurut Ilham, kasus terbanyak yang dilaporkan adalah di Kota Makassar dengan jumlah 903 kasus. "Data ini tentu harus menjadi perhatian kita semua, dan melalui pertemuan ini selain menjadi ajang refleksi juga menjadi sarana bertukar pikiran bagi kita untuk menemukan solusi yang tepat," katanya.
Ilham mengungkapkan, dari kasus kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak di Sulsel, mayoritas pelaku ternyata merupakan orang yang memiliki hubungan dekat dengan korban. "Bahkan dari kalangan keluarga sendiri," ungkapnya.
Untuk itu, menurut Ilham, pendekatan yang diberikan dalam penyelesaiannya tidak hanya pada pendekatan hukum semata. Hal-hal lain, seperti konseling, mediasi maupun rujukan juga harus dikedepankan.