FAJAR.CO.ID, GIRI MENANG -- Hujan deras yang melanda Lombok Barat, Minggu (1/3) menyisakan bencana. Sejumlah lokasi di Kecamatan Gunung Sari terendam Banjir. Seperti terjadi di Perumahan Bhayangkara Residence, Rajok dan bangunan sementara darurat SMPN 2 Gunungsari.
Di Bhayangkara Residence, luapan air sungai membuat sejumlah pemukiman warga terendam. BNPB turun tangan mengevakuasi warga. Sementara Hujan yang terus mengguyur hingga tadi malam membuat kawasan SMPN 2 Gunungsari berubah jadi “kolam”.
“Hujan deras mengguyur sejak siang pukul 13.00 Wita, sampai sore belum berhenti. Makanya kelas darurat dan halaman sekolah sampai terendam dua meter,” beber Ketua Komite SMPN 2 Gunungsari Madlah kepada Lombok Post, kemarin (1/3).
Air yang membanjiri kelas darurat dan halaman sekolah berasal dari sungai yang melintas di samping sekolah. Kondisi ini memang sudah diprediksi akan terjadi jauh sebelumnya. Mengingat lokasi eks Puskesmas Penimbung ini memang menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba.
Beruntung, saat air merangsek masuk kemarin siswa sedang libur karena hari Minggu. Namun aktivitas sekolah akan terganggu akibat banjir ini.
“Makanya kami sangat berharap nanti kalau dibangun gedung permanen SMPN 2 Gunungsari, ditalud dulu sungainya. Atau bisa juga ditimbun pakai tanah urug lahannya agar lebih tinggi,” harap Madlah mewakili orang tua siswa lainnya.
Ia mendapatkan informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lobar jika gedung belajar akan dibangun tahun ini. Anggaran sekitar Rp 2 miliar telah disiapkan. “Gambar desain sekolah yang akan dibangun juga sudah kami lihat. Makanya biar nggak kebanjiran lagi, kami harap sungainya ditalud,” pintanya.
Kepala SMPN 2 Gunungsari Syahrullah kepada Lombok Post membenarkan sekolah yang dipimpinnya terendam. Akibat luapan air sungai yang melintas di dekat sekolah.
“Kami sudah dikasih tahu kalau lokasi dibangun sekolah sementara ini memang langganan banjir tiap tahun,” akunya.
Sehingga untuk perlengkapan buku dan yang lainnya sudah diamankan ke ruangan yang lebih tinggi. Hanya saja, meubeler berupa kursi, meja, dan perlengkapan lainnya yang ada di kelas darurat tak bisa diamankan. Akibatnya, meubeler tersebut ikut terendam.
Meski demikian, Syahrullah mengaku belum mengeluarkan pengumuman kepada wali siswa jika hari ini bakal diliburkan.
“Kita lihat saja dulu kondisinya. Mungkin besok airnya sudah surut. Kalau memang tidak memungkinkan yang kita tidak belajar,” ucap dia.
Syahrullah juga membenarkan jika tahun ini gedung SMPN 2 Gunungsari bakal dibangun kembali Dinas Dikbud Lobar. Konsultan perencana sudah menjalin komunikasi dengan pihak sekolah. “Kami sudah bertemu konsultannya dan membahas rencana pembangunan gedung SMPN 2 Gunungsari,” terangnya. (jpg/fajar)