FAJAR.CO.ID, MILAN—Ricardo Kaka dan Andriy Shevchenko berbicara soal pengalamannya bermain di AC Milan. Keduanya mengaku mencapai puncak karier mereka di sepak bola bersama Rossoneri, julukan Milan.
Kaka, pemain asal Brasil berbicara melalui Instagram resmi FIFA dalam sesi tanya jawab dengan para penggemar menyebut waktunya di Milan sangat luar biasa. 'Ricky' mengatakan, ia mengalami masa terbaik dan tersulit di Milan.
“Saya tidak memiliki momen tunggal, tetapi sebagian besar momen terbaik dalam karier saya adalah di Milan: trofi Liga Champions pada 2007, Piala Dunia Klub, Ballon d'Or dan Penghargaan Pemain Terbaik FIFA,” ujarnya dikutip Football Italia.
Momen terburuk dalam kariernya ketika mewakili Rossoneri adalah kekalahan di Liga Champions 2005. Milan saat itu telah memimpin 3-0 di Final Liga Champions sebelum kebobolan tiga gol dari Liverpool dalam enam menit. Mereka akhirnya kalah adu penalti. "Istanbul pada tahun 2005. Saya perlu mengatakan tidak lebih dari itu,” katanya.
Andriy Shevchenko mengatakan,
Milan sudah memberikan segalanya kepadanya. Pelatih timnas Ukraina berusia 43
tahun itu menghabiskan tujuh musim bersama Rossoneri sebelum pergi ke Chelsea
dan Dinamo Kiev, dan pensiun pada 2012.
“Mereka adalah warna klub yang memberi saya begitu
banyak, yang membuat saya menjadi pemenang Liga Champions dan membantu saya
mencapai segalanya dalam sepakbola,” katanya di akun twitter resmi Milan.
Sheva berusia 22 tahun ketika ia datang di Italia. Ia mengakui awalnya kesulitan beradaptasi. “Tidak mudah bagi saya untuk beradaptasi di awal. Pelatih pada saat itu, Alberto Zaccheroni, memiliki peran besar dalam awal yang baik saya untuk klub,” jelasnya.