FAJAR.CO.ID,SURABAYA-- Pandemi Covid-19 kembali merenggut korban dari kalangan tenaga medis. Dokter Boedhi Harsono, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, berpulang Senin malam (18/5) setelah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit.
IDI Jatim membenarkan kabar duka tersebut sekaligus memberikan pernyataan terkait informasi yang sempat beredar awal pekan ini mengenai tiga dokter yang meninggal positif Covid-19.
Ketua IDI Jatim dr Sutrisno mengatakan, dari tiga dokter yang disebut-sebut itu, yang terkonfirmasi Covid-19 dari hasil swab PCR hanya satu orang, yakni dr Boedhi Harsono.
”Meninggal dengan status Covid positif. Tapi untuk memastikan meninggalnya karena Covid atau karena penyakit penyerta lain, harus ada diagnosis dari rumah sakit,” terangnya saat dikonfirmasi kemarin (20/5). Sutrisno memaparkan bahwa yang bersangkutan memiliki penyakit penyerta saat dinyatakan positif Covid dari hasil swab PCR. Namun dia enggan menyebut demi menjaga privasi.
Sutrisno pun membenarkan bahwa istri almarhum dr Boedhi juga terpapar Covid-19. Saat ini dia masih menjalani perawatan intensif. ”Memang sedang perawatan intensif, namun info terakhir saat ini sudah membaik. Usianya sama-sama di atas 60 tahun,” paparnya.
Boedhi bersama sang istri, dr Theresia Muktiwidjojo SpJP, sama-sama menjalani perawatan di ICU isolasi Covid-19 di National Hospital. CEO National Hospital Adj. Prof Hananiel Prakasya Widjaya mengatakan, Boedhi dan Theresia sudah menjalani perawatan selama beberapa hari di RS tersebut. ”Kami terima rujukan setelah almarhum dan istri menjalani perawatan di rumah sakit lain,” terangnya. Hingga saat ini, Theresia masih menjalani perawatan dengan bantuan ventilator.
Beredar pesan yang di-forward melalui WhatsApp mengenai pencarian donor plasma darah A rhesus positif untuk membantu penanganan dr Theresia. Terkait donor plasma, Bank Darah RSUD dr Soetomo memang membuka pengambilan donor darah plasma convalescent untuk pasien dengan Covid-19.
Dr Meta Hapsari SpP, salah seorang narahubung, menyatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam donor darah jenis itu. Di antaranya, berusia 17−60 tahun, pernah terkonfirmasi positif Covid-19, dan sudah bebas gejala selama 14 hari terakhir. Mereka yang masuk kriteria tersebut bisa datang ke Gedung Diagnostic Center RSUD dr Soetomo.
”Alurnya cukup banyak dan kriteria penapisan donornya juga cukup panjang,” paparnya. Meta menambahkan, belum ada terapi protokoler yang dilakukan. ”Tapi, sudah ada uji klinis yang membuktikan munculnya perbaikan kondisi pada penerima donor plasma,” ujarnya. Hasil donor darah plasma convalescent yang sudah memenuhi persyaratan akan diberikan kepada pasien dengan Covid-19 untuk membantu perawatan.
Kepala Satgas Penanganan Covid-19 National Hospital dr Bambang Susilo Simon, SpP FCCP FAPSR FISR mengatakan penanganan pasien covid-19 dengan metode plasma convalescent masih dalam tahap penelitian.
Sementara itu, Sutrisno mengungkapkan, dr Boedhi merupakan dokter ketiga yang tutup usia dengan status Covid positif. Sebelumnya, selama Maret−April, IDI mencatat ada dua dokter di Jatim yang juga meninggal dalam kondisi Covid positif. (JPC)