FAJAR.CO.ID, KRUSEVAC—Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic terus menunjukkan kontribusinya dalam perang melawan pandemi virus corona di negaranya, Serbia. Terbaru, dia menyumbang ventilator dan monitor klinis ke rumah sakit.
Melalui Novak
Djokovic Foundation, ia menyumbangkan 5 ventilator dan 5 monitor klinis ke
Rumah Sakit Umum di Krusevac, Serbia. Bantuan itu untuk membantu mereka yang
terkena dampak pandemi COVID-19.
Serbia memiliki lebih dari 10.000 kasus positif virus COVID-19. Dan Novak
Djokovic Foundation, yang bekerja sama dengan Henkel terus berusaha melakukan
yang terbaik untuk membantu selama masa sulit ini.
Pada awal Maret, Novak Djokovic dan istrinya Jelena Djokovic juga menyumbangkan
1 juta euro atau sekitar Rp17 miliar melalui Novak Djokovic Foundation.
Sumbangannya saat itu juga diperuntukkan untuk pembelian ventilator dan
peralatan medis lainnya di Serbia.
Petenis 33 tahun itu sebelumnya mengatakan bahwa perang melawan COVID-19 sangat
berat. “Ini pertarungan yang tidak mudah, jumlahnya tidak terlihat
menyenangkan. Tetapi saya yakin bahwa kita akan keluar dari ini lebih kuat dari
sebelumnya,” katanya dikutip dari Tennis Worldes.
Istri Novak
Djokovic, Jelena Djokovic, yang merupakan CEO global dari Yayasan Novak
Djokovic menambahkan, pandemi virus corona ini ibarat lomba maraton, bukan lari
cepat. Makanya, ia mengimbau semua pihak untuk saling bahu membahu.
“Penting untuk tetap bersama dalam pertarungan ini, untuk saling membantu,
sehingga kita dapat mengalahkan virus ini lebih cepat dan lebih mudah. Kami
ingin mengambil kesempatan ini untuk mengundang semua orang untuk bergabung
dengan kami dan membantu banyak keluarga dan individu yang membutuhkan bantuan
untuk bertahan hidup dan pulih kembali,” ujar Jelena.
Wanita kelahiran 17 Juni 1986 itu menjelaskan, mereka terus berusaha berkontribusi dalam
perang melawan pandemi global ini. “Kami meluangkan waktu untuk menganalisis
situasi dengan hati-hati, baik sendiri maupun dengan tim kami di Novak Djokovic
Foundation,” jelasnya.
“Apa yang sangat jelas bagi kami adalah bahwa situasi ini akan menjadi maraton,
bukan perlombaan cepat, dan akan baik bagi kami untuk secara rasional dan
strategis menggunakan kekuatan dan sumber daya kami untuk dapat maju di final,”
lanjutnya.
Ia menegaskan, alasan mereka menyumbang peralatan medis sebab itulah yang
sangat dibutuhkan. “Pada saat-saat seperti ini, memiliki peralatan berkualitas berkualitas
baik sangat penting. Itu dapat menyelamatkan hidup orang,” tegasnya.