Dengan begitu lanjutnya, penyebaran virus korona yang ditakutkan bisa diatasi. Sebab, ruangan belajar sudah diatur. Bahkan semua siswa sudah menggunakan masker.
"Lagian semua orang sudah berkumpul juga. Anak-anak demikian," ujarnya.
Menurutnya, pelajar yang paling merasakan dampak pembelajaran daring tuturnya anak para petani yang menggarap lahan orang lain. Begitu juga pekerja yang terkena PHK.
"Ada lagi handphone. Kuotanya lagi yang terbatas. Karena yang dipersiapkan pemerintah itu hanya bertahan selama tiga hari sudah habis," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Gowa, Muh Salam mengatakan, pembelajaran daring masih dilakukan mengingat virus korona sangat rentan. Makanya, pembelajaran tatap muka di sekolah belum bisa dilakukan.
"Jadi mengatasi masalah ada siswa yang tidak memiliki fasilitas, guru yang menjemput," kata Muh Salam singkat. (ans/dir)