FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Politisi Partai Demokrat, Ossy Dermawan angkat bicara terkait isu miring atau fitnah yang menerpa partainya yang diduga menjadi koordinator sekaligus membiayai aksi demo penolakan UU Cipta Kerja.
Ossy Dermawan mengonfirmasi cuitan salah seorang netizen yang menyebut jika partainya akan memimpin demo besar-besaran.
Pada akun @03_nakula yang dipublikasikan pada Selasa (6/10/2020) kemarin, disebut bahwa Demokrat akan memimpin demo dalam rangka menolak Omnibus Law. Selain itu, Demokrat juga akan membiayai aksi yang dilakukan buruh dalam berdemo.
"Demokrat pimpin demo besar-besaran besok dalam rangka menolak Omnibus Law, bukan hanya jadi koordinator, Demokrat juga membiayainya aksi yang dilakukannya buruh," tulisnya.
Dengan tegas, Ossy Dermawan terangkan bahwa itu hoax dan fitnah. Menurutnya, ini fitnah yang kejam terhadap partainya.
"Di saat rakyat menilai bahwa aspirasi dan harapan rakyat diperjuangkan secara sungguh-sungguh oleh Partai Demokrat, ada bedebah yang mau tebar fitnah bahwa Partai Demokrat jadi koordinator dan yang membiayai demo rakyat. Fitnah kejam terhadap Partai Demokrat," tulis @OssyDermawan, Rabu (7/10/2020).
"Saya tegaskan bahwa ini 1000% hoax dan fitnah," kata dia.
Menurutnya, aksi demo dan mogok massal yang dilakukan buruh dan didukung oleh beberapa elemen masyarakat adalah murni dari gerakan rakyat.
"Demo dan aksi massa yang terjadi saat ini murni dari rakyat. Bukan aksi bayaran. Jangan lecehkan rakyat dan buruh seolah-olah mereka dibayar untuk demo," ungkap Ossy di kolom komentarnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah dan DPR RI sepakat untuk mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law menjadi undang-undang (UU) dalam Rapat Paripurna yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Keputusan tersebut diambil berdasarkan jumlah suara dari pandagan fraksi. Dalam Rapat Paripurna, enam fraksi menyetujui RUU Cipta Kerja disahkan jadi UU, satu fraksi yakni PAN menerima dengan catatan, sementara dua fraksi yang menolak adalah Demokrat dan PKS.
Belakangan Demokrat gencar bersuara setelah insiden mikrofon anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat dimatikan saat interupsi dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang menjadi sorotan karena mematikan mikrofon tersebut. (msn/fajar)