Pihak kepolisian mencoba memberikan peringatan dengan pengeras suara.
“Jika masih melakukan tindakan anarkis, kami akan bertindak tegas,” tegasnya.
Diketahui, aksi tersebut terdiri dari mahasiswa, pelajar dan buruh yang menuntut DPR dan Pemerintah mencabut UU Cipta Kerja.
Hingga berita ini diturunkan, kericuhan antara massa dengan polisi masih berlanjut.
Bahkan, beberapa orang dari massa aksi dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan karena kena tembakan gas air mata polisi.(muf/pojoksatu)