Perolehan suara dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gowa, Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni (Adnan-Kio) berhasil memecahkan beberapa rekor pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 di Sulawesi Selatan.
FAJAR.CO.ID, GOWA --Hal ini berdasarkan hasil yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gowa pada Rapat Pleno Terbuka Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gowa Tahun 2020, Rabu, (16/12) di Kantor KPU Gowa. Dimana pasangan berjargon "Doboloki" berhasil meraih suara terbanyak.
Tercatat perolehan suaranya sebesar 91,22 persen atau 377.463 suara sedangkan kotak kosong mengantongi suara 8.78 persen atau 36.325 suara.
Pengamat Sosiologi Politik Universitas Hasanuddin Sawedi Muhammad mengatakan, kemenangan Adnan-Kio yang mencapai 91 persen dari kotak kosong dapat dibaca dalam berbagai perspektif. Pertama, secara sosiologis kultural, Adnan-Kio mewakili representasi masyarakat Kabupaten Gowa yang hampir sempurna.
“Warga Kabupaten Gowa merasa dirinya, harapan dan impiannya terwakili oleh sosok Adnan-Kio. Hal inilah sehingga kepemimpinan Adnan-Kio masih mendapat kepercayaan yang besar dari masyarakat, dan kita tidak bisa pungkiri hal ini,” katanya, Rabu (16/12).
Kedua, secara historis, Adnan dianggap sebagai penerus legacy dari ayahnya, Almarhum Ikhsan Yasin Limpo yang juga pernah menjadi Bupati Gowa dua periode. Bahkan beberapa pihak menilai sosok Adnan dianggap merupakan titisan dari ayahandanya.
“Adnan dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas, dapat merangkul masyarakat dan mengayomi masyarakat sehingga dirinya gampang mendapat tempat di hati masyarakat dan simpatisannya. Begitu pun dengan wakilnya yang dinilai memiliki komitmen dalam mendukung kebijakan-kebijakan yang dilakukan pasangannya (Bupati Gowa),” ujarnya.
Ketiga, Kabupaten Gowa selama kepemimpinan Adnan-Kio berada dalam kondisi yang relatif stabil, khususnya pada awal pandemi virus corona atau Covid-19, Kabupaten Gowa dianggap salah satu daerah dengan klaster Covid-19 yang menghebohkan.
“Adnan-Kio mampu menunjukkan leadershipnya di masa pandemi. Perannya betul-betul mampu mengurangi kekhawatiran masyarakat, utamanya masyarakat yang terdampak,” terang Sawedi.
Ia mengaku, beberapa kondisi obyektif inilah, maka tidak ada kekuatan politik lokal manapun yang mampu menghalangi Adnan-Kio menapaki periode ke-2 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gowa.
Ia mengungkapkan, beberapa hal yang harus menjadi perhatian Adnan-Kio untuk pembangunan daerah berjuluk Butta Bersejarah ini pada lima tahun mendatang.
Pertama, harus fokus pada penangan pandemi Covid-19 dan dampak ikutannya berupa pengangguran, infrastruktur kesehatan, pendidikan dan pelayanan dasar lainnya. Kedua, pembenahan tata ruang secara lebih komprehensif dan konsisten.
“Kabupaten Gowa akan menjadi penyanggah utama kota metropolitan Makassar dan jadi poros utama pengembangan Mamminasata. Sehingga beberapa indikator dalam menunjang hal ini harus betul-betul diperhatikan,” tutup Dosen Sosiologi Unhas ini.
Sekadar diketahui, hasil survei yang telah dilakukan Jaringan Suara Indonesia (JSI) pada 2030 responden dari berbagai gender melalui metode multistage random sampling menyebutkan sebanyak 92 persen masyarakat puas dengan kepemimpinan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan sejak kepemimpinannya 2016 lalu.
Sementara tingkat kepuasan kepemimpinan wakilnya Abd. Rauf Malaganni mencapai 77,7 persen.
Kemudian, sebanyak 88,6 persen masyarakat Kabupaten Gowa mengaku akan memilih kembali pasangan Adnan-Kio pada pelaksanaan Pilkada 2020 ini.
Hal ini juga semakin didukung oleh hasil survei pada tingkat kepuasan kepemimpinan Adnan-Kio yang dirilis Februari 2020 lalu. Dimana nilainya mencapai 90,7 persen.
Pecahkan Rekor
Ketua KPU Gowa Muhtar Muis mengatakan hasil perolehan suara yang didapat dari pasangan Adnan-Kio ini pun berhasil memecahkan rekor kemenangan tertinggi di Sulawesi Selatan. Bahkan sepanjang pelaksanaan pesta demokrasi di daerah di daerah berjuluk Butta Bersejarah ini, Adnan-Kio berhasil meraih suara masyarakat terbanyak.
"Kita akui dari rekap data KPU mulai dari tingkat TPS kecamatan dan kabupaten, pasangan Adnan-Kio meraih suara terbanyak mengalahkan kotak kosong,” ujarnya.
Selain perolehan suara yang tinggi, rekor yang berhasil dipecahkan Adnan-Kio adalah terkait partisipasi pemilih yakni sebesar 79.17 persen. Dimana jika dibandingkan dari data partisipasi pemilih pada Pilkada 2010 hanya sebesar 74.71 persen, sementara pada Pilkada 2015 sebesar 67.75 persen.
Ia pun mengakui, perolehan suara yang diraih Adnan-Kio juga melebihi target nasional dari KPU Pusat untuk tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2020 sebesar 77.5 persen.
“Ya Alhamdulillah kita bisa melampaui target nasional, walaupun dalam kondisi pandemi masyarakat masih memiliki keinginan sangat besar menggunakan hak pilihnya untuk memilih kepala daerahnya,” terangnya.
Hasil yang dicapai KPU ini juga tidak berbeda jauh dengan hasil perhitungan cepat (quick count) yang dikeluarkan oleh lembaga survey nasional, yakni Jaringan Suara Indonesia (JSI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA beberapa jam setelah diadakannya perhitungan suara.
Dimana tercatat, pada hitungan cepat dari JSI, perolehan suara Adnan-Kio sebesar 91,24 persen, sementara pemilih kolom kosong sebesar 8,77 persen. Kemudian, untuk hitungan cepat dari PT LSI, pasangan Adnan-Kio mengantongi perolehan suara sebanyak 90,28 persen. Sedangkan kolom kosong sebanyak 9,09 persen.
Kerja Keras
Kepercayaan masyarakat untuk kembali memilih pasangan Adnan-Kio tentunya karena masyarakat merasa puas dengan kebijakan-kebijakan dalam pembangunan yang dilakukannya selama empat tahun kepemimpinannya.
Tak hanya itu, ini juga tidak terlepas dari kerja keras dan kerja besama aparat pemerintah daerah serta Forkopimda dalam pembangunan di berbagai sektor demi mewujudkan kualitas hidup dan peningkatan layanan kepada masyarakat.
Sebagaimana yang dirasakan warga Kelurahan Samata Salim (47). Dirinya mengaku, kebijakan-kebijakan yang dilakukan pada kepemimpinan Adnan-Kio merupakan hal yang dibutuhkan masyarakat.
Mulai dari peningkatan layanan kesehatan dengan menjadikan puskesmas rawat inap, sekolah gratis dan program sosial yang tepat sasaran.
Dirinya menaruh harapan agar kepemimpinan Adnan-Kio di masa mendatang semakin lebih baik lagi. Baik dalam hal perbaikan infrastuktur (jalan), pengelolaan lingkungan bersih, terutama sampah, kesehatan, pendidikan dan program sosial.
“Kami mau program seperti PKH masih terus berlanjut. Terutama program pendidikan gratis hingga ke universitas seperti program almarhum Bapak Ichsan dulu,” katanya singkat.
Hal senada juga disampaikan Sahrin, tokoh masyarakat di Kecamatan Botolempangan. Ia mengatakan, program yang dicanangkan Adnan-Kio ini baik dalam pada infrastruktur jalan, pendidikan gratis, program air bersih,dan program lainnya menyentuh masyarakat hingga di dataran tinggi.
“Khusus di dusun saya selama Bapak Bupati yang berpasangan dengan Karaeng Kio sudah maksimal saya rasakan pembangunannya. Wilayah kami baru tersentuh pembangunan selama beliau. Makanya kemarin kami mati-matian berusaha untuk mendukung beliau,”jelasnya.
Rekor Ketujuh
Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh KPU Gowa, calon tunggal Adnan-Kio meraih perolehan 377.463 suara atau setara 91,22 persen sedangkan kolom kosong sebesar 36.325 suara atau 8,78 persen. Adapun suara sah tercatat 413.788 sedangkan suara tidak sah 5.816.
"Kutipan," ucap Ketua KPU Gowa Muhtar Muis saat memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Penetapan hasil Pilkada Gowa tersebut sukses memecahkan dua rekor terbaru untuk Adnan.
Pendulang suara tertinggi sejak era pilkada langsung di Sulsel dan pendongkrak partisipasi pemilih di pilkada serentak Sulsel tahun ini.
Sebagai pendulang suara tertinggi, Adnan Purichta Ichsan mematahkan rekor kemenangan Nurdin Abdullah saat memenangi Pilkada Bantaeng 2013 lalu.
Angka partisipasi menembus 79,17 persen. Angka ini melampaui target KPU di tengah pandemi Covid-19.
"Ini berkat kerjasama seluruh pihak antara pemerintah, Forkopimda, KPU dan Bawaslu serta beberapa pihak lainnya yang ikut mensukseskan Pilkada. Baru kali ini partisipasi pemilih kita di atas 70 persen apalagi di tengah pandemi Covid-19 dimana banyak masyarakat yang khawatir akan penularan Covid-19 ditambah dengan calon tunggal," kata Adnan Purichta Ichsan baru-baru ini.
Sejak terjun ke dunia politik pada 11 tahun lalu, Adnan memang langsung mencetak rekor pertamanya. Saat bertarung di Pemilu Legislatif 2009, Adnan yang kala itu mengendarai Partai Demokrat dari Dapil Makassar sukses melenggang ke legislatif dengan rekor suara terbanyak di DPRD Sulsel. Yakni 31.893 suara.
Rekor peraih suara terbanyak ini diiringi dengan rekor keduanya sebagai anggota DPRD Sulsel termuda. Saat itu, Adnan masih berumur 23 tahun.
Terpilih sebanyak dua periode di DPRD Sulsel, Adnan kemudian maju di Pilkada Gowa 2015. Lagi-lagi mencetak tiga rekor sekaligus.
Yakni pasangan calon pertama di pilkada se Sulsel yang menang alias terpilih lewat jalur independen atau perseorangan (rekor ketiga), satu-satunya anak bupati yang langsung memenangi pilkada (rekor keempat), dan bupati termuda di kawasan Timur Indonesia, yakni 29 tahun (rekor kelima).
Dengan tambahan dua rekor di Pilkada Gowa 2020, maka putra mendiang Ichsan Yasin Limpo itu sudah menorehkan tujuh rekor politik di usia 34 tahun. (/*)