FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Pembangunan infrastruktur jembatan di Kabupaten Sinjai di bawah kendali Bupati, Andi Seto Asapa (ASA) terus digenjot. Hal ini dilakukan guna mempercepat akses pertumbuhan di berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi.
Seperti halnya pembangunan jembatan permanen Kalamisu yang membuka akses penghasil palawija dari Desa Aska, Kecamatan Sinjai Selatan. Dimana jembatan baru itu menghubungkan Desa Aska dengan Desa Salohe Kecamatan Sinjai Timur.
Sebagai wujud kepedulian ASA, pada tahun 2020 ini dia menggelontorkan anggaran sekitar Rp10,6 miliar untuk membangun jembatan permanen dengan bentang 45 meter. Anggaran tersebut bersumber dari dana pinjaman daerah.
ASA mengaku mendapat berbagai tantangan dalam proses pembangunan jembatan tersebut karena mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat untuk tidak melakukan pinjaman daerah.
Namun ASA tetap kukuh memperjuangkan aspirasi rakyat, apalagi ketika membayangkan perjuangan masyarakat melintasi sungai Kalamisu, sehingga permohonan dana pinjaman daerah diterima.
"Kita sering dengar dari cerita warga perjuangan saudara-saudara kita di sana selama ini, sering terhambat aktifitasnya karena ada sungai susah diseberangi dan jalanan susah diakses, makanya kami berjuang membangun jalan dan jembatan jadi mulus," bebernya.
Oleh karena itu, lulusan Magister Monash University, Australia ini berharap, jembatan ini bisa dimanfaatkan dan dijaga dengan baik. Sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan di berbagai sektor penting, terutama di sektor ekonomi.
Salah seorang warga setempat, Arase mengatakan, puluhan tahun masyarakat Kalamisu menderita melewati jalan berlumpur dan licin saat hujan tiba. Kini akses jalan itu sudah mulus setelah Bupati ASA membangun jalan dan jembatan.
"Pak Bupati ASA luar biasa membuka akses jalan kami yang dulunya terisolasi karena terkendala sungai dan jalan licin tak bisa dilalui mobil saat hujan tiba," kata Arase.
Kalamisu adalah salah satu daerah penghasil palawija di Kabupaten Sinjai. Umumnya hanya satu kali bertanam padi dan sisanya masyarakat kampung tua itu bertanam palawija.
Buah jagung, wijen, kacang tanah dan kacang-kacangan lainnya memenuhi pasar Sinjai hingga masuk pasar di Kota Makassar. Selain tanaman palawija, masyarakat tani juga sedang mengembangkan usaha ternak sapi.
Saat ini Bupati ASA tak hanya membenahi jalan mulus di wilayah perkotaan Sinjai, tetapi sukses mengubah jalan berlumpur jadi jalan mulus hingga pelosok desa. (sir)