Berkat Hijab Antikanker, Siswa Indonesia Raih Prestasi Internasional

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Rona kebahagiaan masih terlihat di wajah Muhammad Alief Dhafa, 18, dan Akmalul Umam, 16. Dua siswa MA Unggulan Singa Putih ini tampak ceria saat ditemui di sekolahnya di Dusun Sentong, Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen. Satu kompleks dengan Ponpes Singa Putih Munfaridin.

Kebahagiaan keduanya tentu tidak berlebihan. Sebab, mereka baru saja meraih emas di ajang Internasional Asian Youth Innovation Award 2021. Acara itu digelar di Malaysia pada 22-26 Maret saat acara Malaysia Technology Expo.

Kompetisi internasional itu digelar tiap tahun dalam 20 tahun terakhir. Kompetisi ini merupakan ajang terbesar yang mempertemukan penemu, perancang, desainer internasional, pengusaha, universitas, dan lembaga. Tujuannya menampilkan penemuan, ide, prototipe, dan produk terbaru.

Tahun 2021 merupakan kali kedua kompetisi ini digelar secara virtual, karena pandemi korona yang belum juga berakhir. Peserta selama kompetisi harus mengirimkan proposal, poster, dan paper. Sementara penilaian dewan juri dilakukan dengan cara presentasi dan tanya jawab dengan tim juri menggunakan bahasa Inggris.

Pada kompetisi inilah, siswa kelas XII dan X ini memutuskan ikut dengan melakukan riset hijab antikanker. Ide riset disiapkan khusus dalam kompetisi yang diikuti ratusan peserta dari 16 negara ini.

Hasil riset keduanya lantas dituangkan dalam proposal berjudul “Synthesis of Betacyanins Fiber Sandwich Material Based on Hyloceraus Polyrhizus for Anti Cancer Hijab: in Vivo Case Study.”

“Persiapan ikut kompetisi ini hanya empat bulan. Alhamdulillah kami bisa meraih emas,” beber Muhammad Alief Dhafa, didampingi Akmalul Umam, kemarin (8/4).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan