FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Hamka B Kady menyatakan melihat kondisi ekonomi saat ini, Indonesia masih dalam situasi aman dari krisis.
"Indonesia ditopang dengan kondisi ekonomi yang baik. Bahkan APBN kita surplus," kata Hamka B Kady di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pendapatan negara hingga 31 Mei menembus Rp 1.070,4 triliun atau melesat 47,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Belanja negara menembus Rp 938,2 triliun atau melemah 0,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, hingga Mei 2022, APBN masih mencatatkan surplus sebesar Rp 132,2 triliun atau 0,74% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Meski keuangan negara terbilang kuat, Politisi Golkar asal Sulawesi Selatan mengingatkan pemerintah tidak lengah dengan ancaman krisis ekonomi.
"Saya rasa keuangan kita masih kuat. Tapi kita tidak boleh lengah. Semakin naik harga minya global maka tentu akan mempengaruhi struktur pembiayaan dalam negeri," ungkapnya.
Dunia tengah dihadapkan dengan ketidakpastian yang dipenuhi ancaman krisis pangan dan energi serta inflasi. Bahkan Bank Dunia, IMF menyampaikan bahwa akan ada kurang lebih 60 negara yang akan ambruk ekonominya, yang 40 diperkirakan pasti.
"Memang surplus, tapi gara-gara itu ditutupi kembali dengan tingginya subsidi. Dengan menahan pertalite dan solar tidak naik, berapa banyak kompensasi dan subsidi. Sesuatu yang menganga ini harus ditutupi. Syukur ada surplus. Kalau tidak surplus maka larinya kepada pinjaman," jelas Hamka.
Diketahui, sejak awal tahun ini pemerintah terus mempercepat pembayaran kompensasi atas penugasan distribusi BBM dan elpiji subsidi bagi masyarakat. Per April 2022, pemerintah telah membayarkan kompensasi sebesar Rp29,0 triliun.
Kemudian, pemerintah kembali membayar kompensasi penyaluran BBM dan elpiji subsidi yang telah dilakukan tahun lalu sebesar Rp64,5 triliun. (dra/fajar)